WebNovels

Chapter 10 - Pertarungan 5

Dae sambil menyentuh bilah sabit nya yang menetes cairan ungu kehitaman "kalian pasti bingung kan kenapa aku menggunakan sabit kembali"

Semua orang bingung kecuali Tekno karena dia tidak tahu bahwa sabit tersebut adalah senjata awal nya Dae karena meskipun sabit itu kuat namun tidak sefeleksibe cambuk dengan ujung sabit maupun meningkatkan kekuatan seperti bentuk mumi nya

Dae menjelaskan "kalian pasti berpikir sabit ku adalah senjata terlemah ku kan hahahahah itu salah kalian berpikir seperti itu karena musuh yang aku lawan dengan sabit ini adalah musuh alami nya saja" ia menatap Kame dan Koto

Semua orang bingung kenapa dia memberitahu mereka, saat mereka bingung tersebut dia lansung menyerang Sira namun meleset karena Sira di dorong oleh kame yang membuat nya mengalami luka yang membuat nya tidak bisa bergerak lagi

Kame tersadar alasan kenapa Dae menggunakan sabit nya "ini racun kematian"

Itu membuat kame sadar kenapa Dae mengubah senjata nya menjadi sabit itu bukan untuk nya maupun Koto tapi untuk Sira dan Tekno meskipun mereka memiliki kemampuan yang cukup kuat pertahanan mereka terhadap racun kurang tidak seperti yang memiliki kekuatan cahaya dan koto yang abadi

Dae merasa kecewa "berhasil di hindari ya"

Kame berteriak "Sira dan paman paruh baya jangan sampai terkena sabit nya hanya aku dan koto yang bisa bertahan hidup dari sabit tersebut!"

Tekno sedikit marah "paman paruh baya? Aku bukan paman paruh baya panggil aku kapten"

Sira berkata "jangan main main kau dengar kita tidak boleh terluka oleh sabit nya dari yang aku lihat dari pertarungan ku sebelum dia akan lansung mengincar kita"

Penyataan Sira benar karena Dae yang baru saja sadar serangan nya meleset dia lansung meninggalkan kame yang tidak bisa bergerak dan langsung ke Sira dan Tekno yang di hentikan oleh Koto yang membuat sedikit tertunda namun dia langsung melempar sabit nya yang langsung melewati koto sabit tersebut melesat ke Sira dan Tekno

Tekno sambil menghindari nya ke sampingnya dan berseru "astaga dia benar benar sangat gigih ya"

Sira yang menghindari nya juga ke samping lain menyetujui perkataan Tekno "kau benar"

Tiba tiba terdengar teriakan yang membuat mereka menyadari sesuatu yang salah dengan sabit tersebut

Kame berteriak memperingatkan "Hati hati itu akan berputar mundur"

Sabit tersebut berputar mundur dan lansung mengarah ke Sira namun Sira yang telah siap karena peringatan kame akan mencoba memotong sabit tersebut namun yang tidak di duga adalah sabit tersebut lansung berubah arah ke Tekno yang belum siap meskipun belum siap Tekno membuat langkah yang tidak terduga yaitu mengendalikan partikel logam menjadi bor dan membuat lubang ke bawah yang membuat nya berhasil menghindari nya dan kembali ke dae semua hal tersebut tidak lebih dari 5 detik

Dae menatap kame "astaga semua nya meleset ya seharusnya aku tidak menggunakan strategi ini ke kau sebelum nya"

Kame yang berhasil sembuh dari racun kematian lagi berbicara dalam hati 'untung aku memilih seseorang dengan kemampuan cahaya jika tidak aku mungkin akan mati 1000 kali meskipun memiliki 1000 nyawa karena melawan nya meskipun aku memilliki bantuan'

Dae melihat semua orang dan menemukan hanya Sira yang benar benar bisa melukai secara parah dengan sekali serangan nya namun yang lain 2 orang yang menahan kemapuan nya dan 1 orang baru yang tidak di ketahui kekuatan nya.

Dae yang melihat ini mengeluarkan benang yang di gunakan untuk menarik sabitnya dengan Jumlah yang cukup banyak yang membuat semua orang waspada kecuali Tekno yang berpikir 'kenapa mengeluarkan banyak benang apakah akan memperkuat sabitnya?' Tekno tidak bingung lama lama karena setelah menghubungkan nya dengan sabit dia memutar nya dengan kecepatan yang mencengangkan yang membuat badai yang sangat kuat dengan sabit, bisa di lihat dari badai tersebut yang memiliki racun kematian yang menyedot mereka semua ke badai

Tekno berseru "apa apaan ini bagaimana dia bisa menciptakan badai hanya dengan memutar sabit dan jika kita jatuh ke bawah kita pasti akan mati"

Koto berkata "sebenarnya hanya kau dan Sira saja yang akan mati sedangkan aku dan kame mungkin hanya tidak bisa bergerak atau aku hanya terpotong potong saja"

Tekno yang melihat koto sebagai orang keterbelakangan mental

Sira merasa tak berdaya dan berkata "kau akan terbiasa koto itu hanya seorang wibu yang memiliki kemampuan jadi kau harus terbiasa l"

Kame menatap Sira dengan tatapan kasihan "kau pasti kesulitan ya karena harus berkerja dengan nya"

Sari berkata "tidak apa apa tapi aku mengetahui kelemahan Tekni ini"

Tekno bertanya "Apa kelemahan nya?"

Sira menunjuk Dae di pusat badai "kau lihat dia tidak bisa bergerak yang membuat kita bisa membahas strategi itu melawan nya"

Dae yang mendengar itu di pusat badai tertawa terbahak bahak

Dae tertawa karena mereka mengetahui kelemahan Tekni ini "hahahaha kalian memang bisa mengatakan strategi apapun karena teknik ini lebih seperti adu daya tahan yang mana yang bisa bertahan lebih lama akan menang tapi apakah kalian melupakan sesuatu kalian kekurangan waktu tinggal 20 jam sebelum semua orang mati karena teknik ini di buat hanya untuk menahan bukan benar-benar membunuh kalian tapi untuk menahan kalian"

Semua orang baru ingat kecuali Tekno yang terkejut karena baru tahu bahwa seluruh kota bisa mati 20 jam

More Chapters