WebNovels

Chapter 153 - BAB 144: langkah master feng

​Plot Kelahiran Kembali Dewa Perang membutuhkan perjalanan, rintangan kecil, dan side-quests untuk memperkuat support karakter (Kai, Gandron, Solara) dan membangun ketegangan.

Menempa Persahabatan di Tengah Penyamaran Setelah Penghinaan Markas Rahasia dan Persiapan

​Setelah insiden di kedai teh, Lin Feng yang telah merangkak kini kembali ke Dataran Tinggi Giok bersama Kai. Kemarahan Lin Feng hampir tidak dapat ditahan, dan energi Anak Ilahi yang terpendam mengancam untuk merobek Formasi Penyembunyian Gandron.

Keseimbangan yang Sulit

​Solara segera mendekati Lin Feng, merasakan turbulensi energi Qi-nya.

​"Tuanku," kata Solara dengan suara tenang. "Kemarahan mu sangat kuat.

Jika kau melepaskannya sekarang, kau akan membunuh musuhmu, tetapi kau juga akan membakar kesempatanmu untuk pembalasan yang manis.

Biarkan aku menyerap kelebihan energi ini."

​Solara menempatkan tangannya di dada Lin Feng. Energi kinetik dan Qi yang meluap dari Lin Feng diserap oleh Solara.

Proses ini sangat menyakitkan bagi Solara, tetapi ia menahan diri demi etika dan persahabatan baru mereka.

​"Kau menahan lahar dariku, Solara," kata Lin Feng, napasnya memburu. "Mengapa kau melakukan ini?"

​"Karena aku tahu nilai dari kesabaranmu,"

jawab Solara, berkeringat.

"Pembalasanmu harus adil, bukan ledakan emosi. Aku akan menjadi Keseimbangan-mu."

Pencurian Bukan Hanya Fisik

​Kai, yang sedang memantau perbatasan dengan Gandron, menoleh ke Lin Feng.

​"Pencurian malam ini tidak akan berhasil jika kita hanya mengandalkan kekuatan, Anak Ilahi," kata Kai. "Gandron, aku butuh Jaringan Informan."

​Gandron memproyeksikan sebuah peta holografik kecil. "Aku telah mengintegrasikan sihirku dengan kristal komunikasi lokal.

Aku bisa meretas chip komunikasi Keluarga Wang, tetapi aku butuh akses fisik ke Pusat Komunikasi Satelit mereka di Puncak Naga Terbang sebuah perjalanan satu hari dari sini."

​"Itu rintangan pertama kita," kata Kai, tersenyenyum. "Kita tidak akan langsung mencuri malam ini. Kita akan mendahului Keluarga Wang terlebih dahulu."

Melakukan perjalanan ke Puncak Naga Terbang untuk meretas jaringan komunikasi Keluarga Wang.

​Perjalanan ke Puncak Naga Terbang Konflik dan Penyamaran

​Perjalanan memakan waktu dua hari penuh di darat, dan ini memberikan waktu untuk membangun alur cerita support karakter

​Lin Feng (The Impatient Master) Lin Feng harus menanggung perjalanan yang lambat.

Dia harus berjalan kaki (sementara dia bisa terbang ke seluruh domain) untuk mempertahankan penyamarannya.

Ini akan menguji kesabarannya terus-menerus.

​Gandron (The Awkward Companion): Gandron, yang terbiasa dengan sihir yang efisien, kesulitan berjalan dan harus terus-menerus menggunakan mantra kecil untuk menyamankan dirinya.

Dia menjadi sumber komedi ringan dan detail teknis.

​Kai (The Strategist/Storyteller) Kai menggunakan waktu ini untuk menjelaskan strategi long-game (permainan jangka panjang) kepada Lin Feng, menjanjikan bahwa setiap rintangan kecil akan memicu reaksi berantai yang lebih besar.

​Rintangan di Perjalanan

​Penyergapan Bandit Klise Di tengah hutan, mereka disergap oleh sekelompok Bandit Hutan Berdarah (sangat klise). Lin Feng hampir meledakkan mereka, tetapi Kai menghentikannya.

​"Jangan buang energimu, Anak Ilahi! Pembaca tidak peduli dengan bandit rendahan ini. Gandron, gunakan Formasi Sembunyi, kita menghindar!"

Gandron menciptakan ilusi yang membuat bandit itu bertarung satu sama lain, memperlihatkan kekalahan melalui strategi cerdik, bukan kekuatan brutal.

​Perjumpaan Tak Terduga (Plot Twist Kecil) Di sebuah desa kecil, mereka bertemu dengan Gadis Muda Takdir seorang gadis lemah yang Dantian-nya disegel (klise favorit pembaca).

Gadis itu diperbudak oleh agen Keluarga Wang.

Lin Feng melihat tragedi gadis itu, dan ini mengingatkannya pada Kenangan masa lalunya menguatkan motivasinya untuk Pembalasan.

Kai melihat ini sebagai kesempatan emas. "Lin Feng, kita harus menyelamatkannya. Dia adalah Penyebab Moral kita.

Setelah ini, pembalasanmu akan terasa lebih adil!"

Puncak Naga Terbang

​Perjalanan dua hari yang penuh rintangan kecil, pengekangan diri Lin Feng, dan penyelamatan moral kini memimpin mereka ke puncak.

dengan set-up yang lebih kaya.

Puncak Naga Terbang Meretas Plot Musuh

​ Rencana Serangan Sinyal

​Setelah perjalanan yang melelahkan, Lin Feng, Kai, dan Gandron (Solara tetap menjaga Gadis Muda Takdir di desa aman) mencapai Puncak Naga Terbang.

​"Di puncak itu, mereka memiliki kristal yang menyinkronkan semua Keluarga Wang," jelas Gandron. "Jika aku meretasnya, kita akan mendapatkan gerbang ke ruang bawah tanah Wang Zhaoxiang."

​Lin Feng menatap puncaknya. "Aku hanya perlu satu Tinju untuk menghancurkan puncaknya."

​"Tidak, Anak Ilahi," balas Kai. "Kita tidak menghancurkan infrastruktur.

Kita mengambil alih infrastruktur mereka.

Kita akan menggunakan jaringan mereka untuk mengirimkan pesan palsu, membuat mereka saling curiga. Itu jauh lebih menyakitkan."

​Pertahanan Sihir Klise Puncak itu dijaga oleh Formasi Ilusi Kabut Pelindung (klise pertahanan Xianxia). Gandron harus menghabiskan waktu untuk memecahkannya.

​Penjaga Elit Mereka harus mengalahkan Pengawal Elit Keluarga Wang tanpa menggunakan kekuatan berlebihan (menggunakan strategi, bukan OPness).

​Dengan kecepatan ini, kita akan mengisi sepenuhnya dengan perjalanan, rintangan teknis/sihir, dan pacing yang tepat untuk membangun alur pacing ini terasa lebih memuaskan

​ Penghinaan di Hadapan Pemimpin dan Jebakan Alkimia

​ Interaksi I Master Obat yang Meremehkan

​Pagi hari yang cerah di Kota Xuan, tetapi ketegangan terasa di udara. Lin Feng dalam penyamaran Master Feng dengan jubah abu-abu polos berdiri di depan toko obat terbesar di kota, "Pilar Obat Suci", bersama Kai yang berperan sebagai 'pelayan' yang kikuk.

​Mereka menunggu Elder Mu, Master Alkimia yang terkenal karena keangkuhan dan pengetahuannya yang dangkal.

​Seorang pria tua bertubuh tambun dengan jubah bordir emas keluar, dikelilingi oleh murid-muridnya. Ini adalah Elder Mu.

​"Siapa yang mengizinkan kultivator rendahan berdiri di depan toko suci saya?" seru Elder Mu, melambaikan kipasnya dengan jijik.

​Kai segera maju dan membungkuk dalam-dalam. "Mohon ampun, Elder Mu yang terhormat. Tuanku, Master Feng, menderita Kelelahan Qi yang parah dan kami hanya mencari ramuan dasar untuk bertahan hidup."

​Elder Mu menatap Lin Feng, yang auranya terasa sangat lemah (berkat pengekangan Solara).

​"Kelelahan Qi?" Elder Mu tertawa keras, suaranya menusuk. "Lihat tubuh lemah ini! Anak muda, kau tidak kelelahan Qi. Kau hanya bakal sampah yang seharusnya kembali menjadi petani!

Aku bisa mendiagnosisnya dengan sekali pandang!"

​Wajah Lin Feng tetap tanpa ekspresi, tetapi matanya memancarkan lapisan es yang tak terlihat. Ia membiarkan penghinaan itu menusuknya.

​"Aku akan memberimu pelajaran gratis, wahai sampah," lanjut Elder Mu, mendekat dan meraih nadi Lin Feng dengan kasar.

"Dantianmu tersumbat, semangatmu lemah. Kau butuh Pil Pembangkit Energi setidaknya seribu keping batu roh!"

​Lin Feng menggeleng pelan. "Tidak perlu, Elder. Saya sudah punya obat."

​Lin Feng perlahan mengambil segenggam rumput liar kering yang kebetulan tumbuh di celah lantai batu.

Ia memejamkan mata, dan Qi Primordial yang tersembunyi berputar di jari-jarinya, mengubah rumput kering itu menjadi nektar bening dalam hitungan detik.

​"Ini adalah ramuan 'Tiga Daun Hening'," kata Lin Feng dengan suara datar. "Dibuat dari rumput liar yang sama dengan yang kau injak setiap hari."

​Lin Feng kemudian mengarahkan nektar itu ke Elder Mu. "Ambillah. Ini akan menghilangkan sakit kepala kronis yang telah mengganggu tidur Anda selama lima tahun terakhir, yang Anda obati dengan Pil Penenang tingkat rendah."

​Elder Mu membeku. Bagaimana dia tahu tentang sakit kepala yang sangat pribadi itu?

​Dengan wajah pucat dan ragu-ragu, Elder Mu menelan nektar itu. Dalam sekejap, wajahnya yang penuh ketegangan menjadi rileks. Matanya melebar karena terkejut dan rasa malu.

​"Ini... Ini... lima tahun!" bisik Elder Mu. "Aku.... aku berhutang budi pada Anda, Master Feng! Pengetahuan Anda melampaui saya!"

Elder Mu, yang terhina oleh pengetahuan alaminya, menjatuhkan harga dirinya.

​"Master Feng! Tolong, terima ini! Saya mendengar Keluarga Wang mencari Penasihat Alkimia baru untuk merawat Pemimpin Keluarga. Saya akan merekomendasikan Anda! Tolong, tunjukkan jalan yang benar kepada saya!"

​Kai (Sang Pelayan) tersenyum penuh kemenangan kepada Lin Feng. "Rencana berhasil, Tuanku. Pintu menuju markas musuh terbuka."

​Sore hari, Lin Feng dan Kai telah menerima surat rekomendasi dari Elder Mu. Sambil menuju kediaman mereka yang disewa (Formasi Pertahanan Gandron), mereka melewati sebuah gang gelap.

​Di sana, Wang Liyue, putri tertua Keluarga Wang yang sederhana, sedang diseret dan dipukuli oleh dua pengawal karena menolak perjodohan dengan Young Master Sekte lain.

​"Dasar perempuan bodoh! Kau harus menikahi Sekte Lima Elemen demi aliansi keluarga!" teriak salah satu pengawal sambil menampar wajah Liyue.

​Liyue hanya menangis, pasrah.

​Lin Feng merasakan api membakar dadanya. Pemandangan ketidakadilan dan kekejaman ini mengingatkannya pada pengkhianatan yang ia alami dulu.

​Lin Feng maju, tetapi Kai menahan tangannya. "Jangan gunakan Tinju, Anak Ilahi! Gunakan Tekad!"

​Lin Feng menarik napas, memfokuskan seluruh Tekad Murni-nya bukan untuk menyerang Liyue, tetapi untuk mengirimkan teror eksistensial ke otak dua pengawal itu.

​Gelombang Tekad Murni yang tak terlihat menghantam kedua pengawal itu. Mereka tidak merasakan sakit fisik, tetapi tiba-tiba mereka melihat di depan mata mereka realitas runtuh, dan mereka sendirian di tengah ketiadaan.

​Kedua pengawal itu menjerit, menjatuhkan Liyue, dan melarikan diri ketakutan, berteriak, "Kiamat! Kiamat telah datang!"

​Liyue bangkit, bingung. Ia melihat Lin Feng dan Kai.

​"Siapa... yang telah melakukan ini?" tanya Liyue, memegang pipinya yang memar.

​Lin Feng melangkah maju. Ia tidak memberikan ramuan penyembuh atau kata-kata manis hanya kebenaran dingin yang mengikatnya pada Lin Feng.

​"Mereka yang berpegang pada kekuasaan selalu mengkhianati darah mereka sendiri," kata Lin Feng. "Kau tidak lemah. Kau hanya berada di tempat yang salah. Berhati-hatilah."

​Liyue menatap Lin Feng dengan air mata kagum. "Tuan... Tuan Feng. Saya berutang budi pada Anda. jika Anda membutuhkan informasi apa pun... jangan sungkan untuk datang pada saya. jika saya bisa membantu anda, pasti akan saya lakukan karena hutang budi atas nyawa saya."

​ Lin Feng mendapatkan koneksi yang paling penting mata-mata internal di kediaman Wang.

​Kai mengangguk puas. "Pintu masuk sudah diamankan. Sekarang, waktunya pertunjukan besar besok pagi di hadapan Pemimpin Keluarga Wang."

Lin Feng harus menghadapi Wang Zhaoxiang dan Pemimpin Klan Wang, memaksa Lin Feng untuk menahan keangkuhan primordialnya demi strategi Kai.

​Di Kediaman Klan Wang

​Pagi itu, kediaman Keluarga Wang terasa megah namun mencekam. Dinding emas memantulkan sinar matahari, dan energi Qi penjaga berpatroli dengan ketat.

​Lin Feng (sebagai Master Feng) dan Kai (sebagai pelayan) melangkah melewati gerbang, diantar oleh seorang murid Elder Mu. Berkat koneksi Master Alkimia, mereka diizinkan masuk ke ruang pertemuan utama.

​Lin Feng, meskipun dipenuhi Keangkuhan Primordial, bergerak dengan langkah seorang kultivator rendah, menundukkan pandangannya.

​ Pertemuan dengan Pemimpin Klan

​Di dalam aula pertemuan, Pemimpin Klan Wang, Wang Xiong, duduk di kursi kepala dengan aura yang dingin dan penuh perhitungan.

Di sampingnya, berdiri Wang Zhaoxiang, Young Master sombong yang sebelumnya menghina Lin Feng di kedai teh.

​"Selamat datang, Master Feng," sambut Wang Xiong, suaranya halus seperti sutra tetapi sedingin baja. "Elder Mu sangat memuji kemampuan Anda dalam alkimia. Saya mencari penasihat untuk masalah kesehatan yang mengganggu saya."

​Lin Feng dan Kai membungkuk hormat.

​"Hanya seorang kultivator yang sederhana, Pemimpin Wang," jawab Lin Feng dengan suara yang tenang.

​Wang Xiong mengamati Lin Feng dengan mata tajam. Lin Feng tampak terlalu muda dan terlalu miskin. Wang Xiong tidak akan mudah percaya.

​Tiba-tiba, Wang Zhaoxiang melangkah maju, tawanya penuh ejekan.

​"Ayah, kenapa kita menyambut sampah seperti ini?" seru Zhaoxiang. "Aku mengenalnya. Kemarin dia merangkak keluar dari kedai teh hanya karena aku menyiramnya dengan air panas!

Dia bahkan tidak bisa mempertahankan sedikit harga dirinya!"

​Wang Zhaoxiang menunjuk Lin Feng. "Kau, Master Feng! Aku curiga kau menyuap Elder Mu. Jika kau benar-benar hebat, buktikan! Berlutut dan akui bahwa kau merangkak di kedai teh, dan mungkin aku akan membiarkanmu memeriksa nadi ayahku!"

​Tekanan mencapai puncaknya.

Lin Feng bisa merasakan Keangkuhan Primordial-nya meraung, menuntut pembalasan instan. Jika dia berlutut lagi, itu akan menjadi penghinaan yang tak termaafkan bagi Anak Ilahi.

​Namun, Lin Feng teringat wajah Wang Liyue dan bisikan Kai "Pembalasan yang manis membutuhkan kesabaran yang pahit."

​Lin Feng menguatkan tekadnya, menahan hasrat untuk menghancurkan Zhaoxiang, dan memilih strategi lain.

Penghinaan yang Tenang

​Lin Feng tidak berlutut. Dia hanya menatap Wang Zhaoxiang dengan tenang, seolah dia hanyalah lalat.

​"Tuan Muda Wang, saya memohon maaf," kata Lin Feng dengan nada yang justru tenang dan hormat. "Saat itu, saya memang bertindak bodoh. Saya baru saja membaca sebuah risalah kuno yang menyebutkan kekuatan alamiah untuk membiarkan diri diinjak-injak sebagai salah satu jalan menuju Kultivasi Hati yang tak terhindarkan.

Saya sedang melatih Hati Dao saya saat itu."

​Lin Feng membungkuk sedikit ke arah Zhaoxiang. "Terima kasih banyak, Tuan Muda Wang. Anda telah menjadi batu asah yang sempurna untuk Hati Dao saya. Tanpa penghinaan Anda, saya mungkin tidak akan mencapai pencerahan ini."

​Seluruh ruangan terdiam.

​Wang Zhaoxiang membeku, wajahnya memerah karena amarah dan kebingungan.

Penghinaan yang dimaksudkannya justru diubah menjadi pujian spiritual oleh Lin Feng.

​Wang Xiong (Pemimpin Klan) tersenyum tipis, matanya bersinar dengan minat. Dia menghargai kultivator yang cerdik dan tidak emosional.

​"Zhaoxiang, cukup!" perintah Wang Xiong. "Master Feng menunjukkan Hati Dao yang langka.

Kedepannya, bersikaplah lebih hormat."

​Wang Xiong menoleh ke Lin Feng. "Master Feng, duduklah. Aku punya masalah. Aku menderita Stagnasi Qi di nadi utama, yang mengganggu kemampuanku untuk menembus ke tingkat kultivasi berikutnya. Bisakah kau melihatnya?"

​ Jebakan Alkimia, Bagus ini sangat diharapkan semua terbungkus Kecerdikan Kai

​Lin Feng duduk dan memeriksa nadi Wang Xiong. Lin Feng dengan cepat mendiagnosis masalahnya.

​Kai, (Sang Pelayan) yang berdiri di belakang Lin Feng, berbisik: "Anak Ilahi, jangan sembuhkan dia sepenuhnya. Ciptakan solusi yang bergantung padamu."

​Lin Feng mengerti.

​"Pemimpin Wang," kata Lin Feng. "Stagnasi Qi Anda adalah karena racun dari ramuan masa lalu. Saya bisa membersihkannya, tetapi prosesnya membutuhkan Pil Penenang Jiwa Dingin yang sangat langka dan harus dibuat dengan tangan saya."

​"Pil itu ada di Ruang Rahasia di bawah kediaman Anda, Pemimpin Wang, di dekat koleksi artefak Kuno. Saya butuh akses ke sana selama dua jam malam ini untuk memanen bahan yang tepat."

​Wang Zhaoxiang segera curiga. "Ruang Rahasia? Itu tempat Cermin Jiwa Keabadian berada!

Jangan percaya dia, Ayah!"

​Wang Xiong mempertimbangkan.

Kesehatannya jauh lebih penting daripada artefak.

​"Baiklah, Master Feng," kata Wang Xiong, membuat keputusan cepat. "Malam ini, aku akan memberikanmu akses ke Ruang Bawah Tanah.

Tapi kau akan ditemani oleh Zhaoxiang dan dua pengawal. Kau tidak akan pernah sendirian."

​Lin Feng dan Kai saling pandang. Rencana Kai berhasil. Mereka mendapatkan akses, dan Wang Zhaoxiang yang sombong justru menjadi pemandu mereka.

More Chapters