WebNovels

Chapter 2 - Ini kali pertama aku bekerja disini

Pintu terbuka perlahan, diiringi bunyi lonceng kecil yang nyaring.

Aroma magis, memenuhi udara.

Ya aku tau karena dunia ini memang ada yang namanya sihir dan semacamnya.

Langit Caerliona diselimuti kabut tipis dari luar cafe, tempat ini terlihat seperti bangunan biasa, tapi begitu melangkah masuk, nuansanya berubah drastis hangat, dan agak... aneh.

“Selamat datang di Cafe BondGia,” suara yang cukup tegas menyapa.

Seorang perempuan berambut putih, dengan warna mata merah serta menggunakan monokel di mata kirinya berdiri di balik meja kasir. Sikapnya tegap, tapi auranya udah kaya penjaga neraka.

“Oh, halo. Aku Azei. Aku lihat papan lowongan di depan... barista, ya?”

Celina menatapku sejenak, lalu tersenyum samar.

“Kamu bisa bikin kopi?”

“Jelas, aku jago banget,” jawabku cepat.

Celina menepuk dahinya pelan. “Hebat juga... tapi sayangnya itu terdengar seperti kebohongan.”

“omong omong apa kamu pernah membasmi monster atau.... setidaknya mengusir seekor Dark thorn?”

Dengan pose sok keren aku menjawab dengan lantang dan berwibawa “Tentu saja! Dahulu aku sering sekali memburu wyvern bahkan naga sekalipun bersama rekanku.”(Gatau aja dia padahal yang aku maksud di game)

Celina menjawab “Mulai sekarang kamu akan bekerja di sini. Dengan begini kamu pasti siap dengan misi yang akan datang”

Aku mengangguk, pura-pura paham.

Lalu dengan terkejut aku berkata

“Tu...tu tunggu...maksudnya, kalian juga terima misi?”

Celina dengan santai mengambil cangkirnya. “Ya. Kadang antar barang, kadang ngusir monster. Tergantung bayarannya. Kita bukan cuma barista kita problem solver.”

Aku bergumam “Aggh astaga aku baru ingat kalau kemampuanku saat ini cuma bawang ga guna sama sihir api tingkat burn.

Tapi ya, aku harus tetap kelihatan keren pastinya.

“Hebat juga,” kataku dengan sok bijak sambil menatap monokel Celina. “Kacamata itu punya kekuatan khusus, ya?”

Celina tiba-tiba jadi serius. “Monokel ini... bisa menahan kekuatan terpendamku.”

Aku menelan ludah bercampur dengan perasaan kagum. “Kekuatan...?”

Lalu ia menyeringai kecil.

“...Ya sebenarnya itu ga bener.”

Aku: .........

Ya Tuhan ini memalukan sekali, aku harap bisa delete rasa kagum ku tadi.

Hari pertama kerja di Cafe BondGia dimulai dengan seseorang yang percaya monokel punya kekuatan magis.

Malamnya......

Kabut Caerliona saat malam lebih tebal daripada saat siang hari.

Aku berjalan pulang melewati jalan yang cukup sepi setelah membeli bubuk kopi kelapa diskon dan roti dari toko.

“Haha gajih pertama lumayan juga.” gumam ku.

Tiba tiba suara langkah kaki terdengar di belakang ku.

Saat aku menoleh.

Aku melihat dua orang misterius berkerudung hitam “Mereka terlihat seperti perampok template pada umumnya.” gumam ku.

“Malam anak muda, sepertinya kamu anak baru disini aku baru pertama kali melihatmu.” kata salah satu dari mereka.

“Gaperlu repot repot serahkan saja semua barang berharga mu sekarang juga!”

Aku mulai mengangkat tangan kananku dan api yang ga gede gede amat membara di tanganku.

Tanpa basa basi salah satu dari mereka menyiram apiku menggunakan water beam.(Jenis sihir air)

Aku terdiam untuk beberapa detik.

“Kalau begitu akan coba kugunakan senjata rahasiaku !” Teriakku kepada mereka dengan lantang.

Dengan kekuatan kreativitas aku membuat misil bawang.

Dari ekspresi mereka terlihat menahan tawa.

Tanpa pikir panjang aku langsung meluncurkan misil itu kearah mereka yang membuat mereka langsung terjatuh karena rasa pedih yang benar benar brutal.

Mereka menjerit “Agggh ! Ini benar benar menyakitkan.”

Melihat kesempatan aku mulai lari secepat yang aku bisa.

Sesampainya di rumah aku pun langsung berbaring di kasur dan menatap langit langit.

Dan itulah pengalaman pertamaku bekerja sebagai barista di kota ini. Aku juga belajar bahkan bawang lebih bisa diandalkan dari pada sihir api tingkat burn.

More Chapters