WebNovels

Chapter 4 - Go to school

Sudah satu bulan sejak Alexander tinggal bersama Dmitry dan Erina. Rumah itu kini dipenuhi kebahagiaan—senyum Erina, tawa kecil Alexander, dan kehangatan keluarga yang sederhana.

Namun, di balik semua itu, Dmitry masih diliputi kebingungan. Bagaimana mungkin Alexander, yang sudah menjalani lobotomy, masih bisa menunjukkan emosi? Beberapa kali ia melihat anak itu menangis di tengah malam. Dmitry tidak pernah menganggapnya serius. Baginya, Alexander hanyalah subjek eksperimen yang kebetulan berada di rumahnya. Ia tidak peduli bagaimana dampak negatif lobotomy itu. Yang penting, Erina tersenyum, tanpa kekhawatiran, tanpa beban.

Suatu malam, saat mereka bertiga duduk bersama di meja makan, Erina mengajukan sebuah usul.

"Dmitry, bagaimana kalau kita menyekolahkan Alexander? Dan… mungkin suatu hari dia bisa jadi dokter sepertimu."

Dmitry menatap Erina sejenak, lalu menggeleng pelan.

"Aku setuju kalau dia sekolah. Tapi aku tidak menyetujui kalau dia jadi dokter."

"Kenapa begitu?" tanya Erina, heran.

"Untuk menjadi dokter dibutuhkan biaya besar, dan lebih dari itu… apa Alexander mampu? Mengingat kondisi emosinya yang tidak stabil?"

"Tidak mungkin," bantah Erina. "Alexander anak yang ceria."

Dmitry menghela napas panjang.

"Erina, kita tidak bisa merencanakan masa depan seorang anak terlalu dini. Biarkan saja dia memilih sendiri, apapun cita-citanya nanti."

Erina terdiam. Kata-kata Dmitry memang masuk akal—terlalu awal memberi Alexander tanggung jawab sebesar itu.

Selama perdebatan itu berlangsung, Alexander hanya duduk diam, tidak ikut berbicara. Matanya sekilas terlihat kosong, seolah pikirannya jauh melayang entah ke mana.

Akhirnya, Dmitry dan Erina sepakat untuk menyekolahkan Alexander di White Elementary School, sekolah swasta yang tidak jauh dari rumah sakit tempat Dmitry bekerja. Meski biayanya cukup tinggi, Dmitry tetap mengizinkan, demi Erina dan mungkin demi Alexander juga.

Alexander dijadwalkan mengikuti tes masuk pada hari Rabu, pukul 9.30 pagi, untuk mengukur kemampuan akademiknya.

Hari itu pun berakhir dengan sebuah keputusan penting: Alexander akan segera melangkah ke dunia sekolah.

More Chapters