WebNovels

Chapter 1 - 1. murid baru

Di sebuah rumah yang dua tingkat, terdengar suara berisik terdengar dari rumah tersebut.

"Aska bangun kamu tuh, anak laki tuh udah bangun jangan jadi pemalas nanti rejeki dipatuk ayam." Teriak seorang wanita omega yang berdiri di pintu masuk kamar, yang melihat anaknya masih tidur dengan selimut melekat ditubuhnya nya.

"Anak siapa sih males banget bangunnya, Alexa banguni nih anak mu susah banget bangun nya. Aska harus sekolah." Suara gelegar terdengar sampai terdengar diluar sampai tetangga bergosip.

"Ma jangan teriak² atuh, terdengar sama tetangga" seorang wanita alpha datang berjalan kearah istrinya.

"Ya itu anakmu nggak bangun udah teriak² juga, bangunin tuh Alexa. aku mau lanjut masak." Jasmin pergi dari sana meninggalkan Alexa terlihat frustasi. Alexa pergi kekamar mandi dan membawa gayung berisi air dingin dan menyiram kepada wajah nyenyak Aska.

"BANGUN ANAK MALAS!"

Air guyuran membuat Aska bangun, dan menatap linglung kearah mommy nya yang melihat nya tatapan garang.

"Aska kamu tuh alpha bukan sih, kalo jadi pemimpin kamu harus nya jangan malas nanti kamu kasih makan anak orang pakai apa?"

"Atau jangan-jangan kamu yang jadi pihak bawah?" Suara ocehan itu membuat Aska menatap kesal kearah mommy nya.

"Iya mom, ini mau bangun kok."

"Iya baru bangun, tapi harus dibanguni pakai air dulu." Kesal Alexa pergi dari kamar anaknya turun kebawah.

...

Setelah itu Aska mandi, makan, dan berangkat sekolah. walaupun mendumel karena sang mommy yang terus menyuruhnya cepat tapi dia nya masih makan.

"Udah sampai, pergi sekarang anak pungut. mommy mau buat kamu adek dulu biar kamu lebih dewasa." Mommy berucap menatapnya kearah senyum senang. Aska kesal pengen sekali cekik tuh mommy satu.

"adek apaan! Gini kalo dapat jatah , seneng kek orang gila." gumam Aska tanpa melirik kearah mommy nya. Dan pergi kelas. Ia bisa dengan suara mommy yang teriak kepadanya.

"Kenapa sama mommy kamu teriak² gitu" tanya Marvin temannya Aska terlihat menghampiri nya sambil menggendong tas ransel dibelah bahu, dua baju kancing terbuka diatasnya. Ciri-ciri anak nakal. Tapi itu sebentar, beberapa menit kemudian sifatnya keluar.

"Aska kamu tidak tadi aku denger, kalo ada murid baru dikelas kita. Tiga orang salah satunya katanya omega." Kata Marvin terlihat suka bergosip ria. Menyukai gosip bersama orang tapi tidak suka digosipin.

"Oh, terus urusan sama aku apa?" Marvin melotot kepadanya, sambil mendumel. "Pantas saja nggak punya kekasih, orang nya kamu cuek gini." Gumam marvin

"Iyadeh yang pacarnya selusin." Balas Aska melirik malas.

"Aska." Aska buru buru pergi takut mendengar ocehan Marvin yang kesal.

Aska tak sengaja menabrak tubuh besar, seakan mau jatuh ia menutup mata takut rasa sakit yang akan datang dari lantai.

"Cie~" siulan terdengar membuat Aska tersadar kalo dirinya ditahan oleh seseorang, dengan memegang pinggang nya. Buru buru melepaskan berdiri didepan mendongak menatap orang didepan yang lebih tinggi darinya.

"Aska Kenny Alexander?" suara laki-laki yang tadi bersiul melihat namanya di nametag nya disebelah kanan dada.

"Maaf" Aska meminta maaf ketika akan mau pergi, tapi sayangnya dia dicegat oleh salah satu dari mereka yang dari tadi diam.

"Tunggu kamu kelas mana, apa kamu tahu kelas XIIB dimana? Kami daritadi berjalan tapi tidak ketemu ketemu" kata dia yang menatap nya tersenyum membuat nya merinding.

"Shaka apaan kamu itu jangan senyumin orang, kalo nanti soulmate kamu lihat terus cemburu gimana?" Sindir sebelah nya yang tadi bersiul, Shaka hanya memutar matanya kearah orang itu

"Sagara kamu berisik."

"Maaf kalian anak baru?" Memotong pembicaraan mereka berdua dengan bertanya pada mereka.

"Iya"

"Kalo gitu sekalian saja bareng kesana karena kelas kita sama " mendengar ucapan itu mereka mengikuti dibelakang nya.

"Maaf tadi menabrakmu"

"Hm"

"Nama kamu siapa?" Tanya Aska kepada yang orang ia tabrak itu.

"Satria." Aska hanya og ria saja.

"Triplek S banget, satria, Shaka, Sagara." Kata aska

"Iyalah lah kita kan satu keluarga."

"Apa dari kalian ada omega?"

"Apa kau nggak lihat aku tidak terlihat seperti omega?" Omel Sagara melotot Aska.

"Tidak terlihat seperti omega Malah seperti alpha kau tuh,saga" kata Shaka sebelum Aska menjawab.

Plak

Suara tamparan terdengar keras, Shaka yang dipukul bahu nya hanya merasa kan sakit dan panas dibahunya.

"Aduh kenapa kau pukul aku, kan emang bener kau itu nggak mirip omega! Untung nya kau ada masih yang suka" Shaka tak mau berhenti mengejek saudara kembar nya, karena lucu gitu kalo adiknya wajah nya memerah.

"Si Ardie bagaimana keadaan nya ya? Yang ditinggal sama ayang pindah sekolah pasti sedih." Sagara melirik protes kearah Shaka.

"Itu mah kamu yang kangen bukan aku, kalo suka bilang aja. Alpha×alpha bagus kok." Celetuk Sagara gak mau kalah debat dengan Shaka.

"Berisik." Seketika mereka berdua berhenti, tepatnya mereka melihat semua orang menatap mereka. Sagara yang memerah wajahnya menjauh dari saudara nya. Shaka wajah tebal tak peduli.

"Apa lihat-lihat!" Sinis Shaka memberikan tatapan tajam kepada mereka. Semua orang mengalihkan pandangan mereka darinya.

"Satria kenapa tidak bilang dari tadi kalo udah sampai?!" Bisik Sagara malu.

"Tadi kami mau bilang tapi kata sepupumu nggak usah" kata Aska memberikan jawaban nya, bukan satria yang malah diam menatap dingin.

Sial apaan nih bocah?!

More Chapters