WebNovels

Chapter 1 - Turnamen E-Lottery

Pengumuman yang Menghebohkan

Hujan deras mengguyur Jakarta malam itu, membuat jalanan licin dan penuh genangan. Di sebuah apartemen kecil di daerah Kuningan, Alya menatap layar laptopnya dengan dahi berkerut.

Tepat pukul 19.00, sebuah notifikasi besar muncul di beranda media sosial, disertai logo emas yang berkilau:

"TURNAMEN E-LOTTERY CASH DROP – TOTAL HADIAH 300 JUTA RUPIAH!HANYA DI DUNIABET."

Ribuan komentar langsung membanjiri postingan itu.

"WOI! 300 JUTA, MEN! GUA DAFTAR SEKARANG!""Asli ini gila sih, jackpot segede itu mana mungkin?!""DUNIABET emang terbaik! Gue yakin ini legit!"

Alya menghela napas panjang. Ia bukan orang asing di dunia jurnalistik—ia pernah menulis tentang skandal judi online, penipuan investasi, hingga penangkapan bandar kelas kakap. Tapi kali ini, sesuatu terasa berbeda.

"Kenapa semua orang begitu heboh?" gumamnya, memutar kursi ke arah temannya, Dita, yang sedang merapikan berkas di meja.

Dita melirik layar laptop dan menaikkan alis."DUNIABET itu kan situs judi online nomor satu di Asia, ya? Kalau mereka ngadain turnamen sebesar ini, pasti banyak yang ikut. Tapi…" suaranya menurun, "…kayaknya ada yang nggak beres, Ly."

Alya menatap postingan itu lagi. Logo emas DUNIABET berkilau, tulisan "Cash Drop" begitu menonjol, seolah memanggil setiap orang yang haus uang.

Tak lama, ponselnya bergetar. Pesan dari redaktur majalah tempat ia bekerja masuk:

"Alya, kau lihat pengumuman DUNIABET? Kami butuh liputan eksklusif. Cari tahu apa yang mereka rencanakan. Kalau bisa, kamu ikut sendiri turnamen itu. Deadline: minggu depan."

Alya terdiam. Jantungnya berdegup cepat.Ikut turnamen? Jadi peserta?

Ia menggigit bibir. "Gila apa ya? Ini bukan liputan biasa. Kalau beneran bahaya gimana?" pikirnya. Tapi insting jurnalisnya lebih kuat dari rasa takut.

Malam itu juga, Alya membuka situs DUNIABET. Tampilan websitenya megah, dominan hitam dan emas, dengan banner besar bertuliskan:

"Turnamen E-Lottery Cash Drop – Mulai 10 Hari Lagi.Total Hadiah: Rp300.000.000.Daftar Sekarang dan Jadi Miliarder!"

Sebuah tombol merah menyala "DAFTAR SEKARANG" berkedip.

Alya mengkliknya.Formulir pendaftaran terbuka, dan di sanalah ia mulai merasa ada yang aneh.

Nama lengkap wajib sesuai KTP.

Upload foto wajah close-up.

Rekaman suara 10 detik.

Sidik jari digital melalui scan ponsel.

"Ini bukan cuma turnamen biasa… ini kayak perekrutan agen rahasia," gumam Alya.

Tapi ia tetap mengisi data. Dengan identitas palsu tentunya—Alya memilih nama "Lia Putri" dan menggunakan foto hasil edit ringan.

Saat menekan tombol submit, layar berkilat sebentar lalu muncul pesan:

"SELAMAT! ANDA RESMI TERDAFTAR.BERSIAPLAH UNTUK CASH DROP PERTAMA.12 PESERTA AKAN TERSINGKIR DI BABAK AWAL."

Alya menatap layar dengan rasa dingin menjalari tengkuknya.Tersingkir? Apa maksudnya 'tersingkir'?

Ia tidak sadar bahwa malam itu adalah awal dari mimpi buruk. Sebuah permainan yang akan menuntut lebih dari sekadar keberanian…

Itu akan menuntut nyawa.

Setelah resmi terdaftar, Alya mulai menelusuri forum DUNIABET yang hanya bisa diakses peserta. Forum itu penuh avatar unik, dari orang biasa, gamer, influencer, sampai mantan penjudi profesional.

Di sinilah ia bertemu Raka, pemuda misterius dengan username @Cipher77. Kalimat pertamanya di chat:

"Kamu baru ya? Jangan gampang percaya sama orang di sini."

Alya membalas singkat, "Kenapa?"

Raka menghilang begitu saja dari chat, meninggalkan rasa penasaran.

Tak lama kemudian muncul pengguna lain, CleoStar, seorang influencer terkenal di TikTok. Ia memposting video unboxing kartu undangan fisik dari DUNIABET, membuat ribuan orang iri.

Alya sadar, turnamen ini bukan hanya sekadar permainan, tapi sudah jadi fenomena sosial.

Semakin ia menggali, semakin aneh rasanya. DUNIABET meminta "verifikasi tambahan" — rekaman suara menyebutkan kalimat kode:

"Aku siap untuk Cash Drop."

Alya merasa aneh. Kenapa harus mengucapkan kalimat itu?

Namun demi misinya, ia tetap mengikuti semua instruksi. Saat rekaman diunggah, layar laptopnya bergetar sesaat… seolah ada sesuatu yang mendengar dari balik layar.

Sebuah obrolan grup video dibuka. Alya melihat wajah peserta lain:

Raka – duduk di kursi gaming, wajah teduh tapi tatapannya tajam.

Seno – pria berusia 30-an, mantan hacker yang kini "bertobat".

Cleo – memamerkan senyum kamera-ready, jelas hanya ikut demi konten.

Semua berusaha ramah, tapi aura persaingan terasa kental.

Raka berkomentar singkat, "Kalau kamu cuma cari uang, mungkin kamu akan kecewa. Ini lebih dalam dari itu."

Hari pertama turnamen. Peserta harus login ke "arena digital" – semacam game interaktif.

Instruksi muncul:"Cari 10 kode rahasia dalam 30 menit. Yang gagal, tersingkir."

Alya merasa ini seperti gabungan teka-teki digital dan game survival. Ia berhasil lolos tipis-tipis.

12 peserta gagal. Akun mereka hilang dari forum. Beberapa teman forum panik:

"Kok akun mereka dihapus? Padahal mereka baru ikut

Kabar mengejutkan muncul di Twitter: salah satu peserta yang tersingkir ditemukan pingsan di rumahnya, dengan laptop masih menyala di layar DUNIABET.

Media mulai berspekulasi: apa hubungannya turnamen ini dengan kejadian itu?

Alya makin yakin ada sesuatu yang gelap di balik turnamen ini

Dalam ronde kedua, Alya hampir terjebak di "jebakan digital" — sistem yang mengunci akun pemain gagal.

Raka muncul, mengirimkan kode bypass di chat pribadi.

"Gunakan ini. Cepat!"

Alya berhasil lolos. Tapi pertanyaan besar muncul: Kenapa Raka menolongnya?

Cash Drop semakin besar, kini 50 juta di ronde ketiga.

Cleo membuat video provokasi, "Aku akan menang, nggak ada yang bisa mengalahkan aku!"

Para pemain mulai saling serang di forum, beberapa mulai memanfaatkan bug dan trik. Alya merasa permainan ini semakin berbahaya.

Alya menemukan kode tersembunyi di server DUNIABET. Sebuah string misterius berbunyi:

"Project DROP-Z: Data Collection Complete."

Apa maksudnya "Data Collection"? Apakah turnamen ini hanya kedok untuk mengumpulkan data peserta?

Di ronde keempat, Alya dijebak Cleo.

Cleo mengirim kode palsu, membuat Alya hampir tereliminasi.

Tapi Raka lagi-lagi menyelamatkannya.

"Aku sudah bilang, jangan percaya sembarang orang." katanya dingin.

Raka akhirnya bicara lebih banyak. Ia menyebut ada tempat rahasia di sistem DUNIABET yang disebut Drop Zone.

"Semua uang itu sebenarnya ada di sana," kata Raka. "Tapi siapa pun yang masuk ke Drop Zone… hampir nggak ada yang keluar lagi."

Ronde demi ronde, peserta mulai meninggalkan turnamen. Tapi ada yang janggal — setiap kali seseorang keluar, akun dan identitas mereka benar-benar hilang.

Alya mulai merasa ngeri.Apakah DUNIABET bisa menghapus jejak seseorang begitu saja?

Sistem verifikasi mendeteksi kejanggalan pada akun Alya.

Ia hampir ketahuan sebagai jurnalis.

Tapi dengan trik dan bantuan Raka, ia berhasil lolos.

"Kamu sebenarnya siapa?" tanya Raka.Alya hanya menjawab singkat, "Orang yang ingin tahu kebenaran."

Di ronde ketujuh, Raka akhirnya mengaku: ia adalah anak pendiri DUNIABET.

"Ayahku menciptakan sistem ini. Tapi aku menemukan sesuatu yang mengerikan. Turnamen ini… bukan hanya tentang uang. Ada eksperimen AI di baliknya. Mereka mengumpulkan data semua orang untuk sesuatu yang lebih besar."

Cleo gagal di ronde ke-8.

Alya melihat sendiri akun Cleo terhapus.Tak lama, beredar kabar Cleo "menghilang" dari dunia nyata.

Semua konten media sosialnya ikut hilang, seolah ia tak pernah ada.

Hanya 5 peserta tersisa.

Hadiah 300 juta rupiah terlihat di depan mata. Tapi misi terakhir adalah yang paling mematikan: memasuki Drop Zone.

Drop Zone bukan hanya ruang server. Ini seperti dunia digital sendiri.

Alya dan Raka harus melawan sistem AI DUNIABET yang mencoba mengunci mereka.

Layar komputer berkedip, kode berhamburan seperti badai, dan suara sintetis berkata:

"ACCESS DENIED. YOU CAN'T ESCAPE."

Dengan bantuan Raka, Drop Zone akhirnya terbuka.

Di dalamnya ada kode transfer senilai ratusan juta… dan data ribuan peserta yang ikut.

Alya sadar, kalau ini jatuh ke tangan yang salah, banyak orang akan hancur.

Pilihan Terakhir

Sistem memberi dua opsi:1️⃣ Mengambil uang dan keluar.2️⃣ Menghancurkan server DUNIABET — tapi semua data, termasuk hadiah, ikut lenyap.

Alya menatap Raka.

"Kalau kita ambil uangnya, semua orang tetap jadi korban. Kalau kita hancurkan, semua jerih payah kita sia-sia."

Raka tersenyum pahit, "Kadang untuk menang, kita harus kehilangan sesuatu."

Jackpot atau Maut

Alya memilih menghancurkan sistem.

Server DUNIABET terbakar—secara digital. AI itu menghilang, Drop Zone runtuh, dan turnamen berhenti.

Media meledak dengan berita "DUNIABET diinvestigasi, skandal besar terbongkar!"

Alya selamat, tapi Raka menghilang, meninggalkan pesan singkat:

"Aku harus pergi. Dunia ini belum aman untukku. Tapi terima kasih… kamu sudah menyelamatkan banyak orang."

Alya menatap layar yang kini gelap.

Uang 300 juta itu lenyap. Tapi ia membawa pulang sesuatu yang lebih berharga: kebenaran

More Chapters