WebNovels

Chapter 25 - BAB 25 – Cinta yang Dewasa

Hari itu, ulang tahun pernikahan mereka yang pertama.

Bukan pesta. Bukan hotel mewah. Bahkan bukan dinner romantis.Karena pagi itu, Rania bangun dengan rambut awut-awutan, daster penuh noda susu, dan satu tangan menepuk-nepuk punggung Aruna yang rewel karena tumbuh gigi.

"Mas, Aruna dari jam tiga gak mau lepas," keluh Rania lelah.

Dimas, dengan mata panda dan rambut acak-acakan, bangkit dari lantai. Ia sudah tidur di bawah ranjang demi memberi ruang lebih untuk Rania dan bayi mereka.

Ia tidak mengatakan apa-apa.

Tapi ia tersenyum.Karena ia ingat hari ini.

Siangnya, saat Rania akhirnya berhasil menidurkan Aruna, Dimas mengajak istrinya ke balkon.

"Cuma 10 menit, aku janji. Aku udah atur biar Aruna dijagain sebentar sama Ibu."

Di balkon kecil itu, ada dua kursi plastik dan satu meja lipat. Di atasnya, dua gelas teh madu jahe dan sekotak kecil brownies buatan Rania sendiri—yang sempat ia bekukan di kulkas minggu lalu.

"Ini?" tanya Rania, bingung.

"Dinner romantis versi budget," jawab Dimas dengan senyum malu. "Maaf, aku nggak bisa ajak kamu ke restoran. Tapi aku cuma pengen kamu tahu… aku gak pernah berhenti bersyukur udah nikah sama kamu."

Rania duduk. Senyum pelan di bibirnya.

"Aku pikir kamu lupa."

"Mana mungkin."

Dimas mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku celana. Bukan cincin. Tapi… sebuah gantungan kunci logam kecil dengan ukiran:

"Rania & Dimas — Team Aruna Seumur Hidup."

Rania tertawa pelan, air mata menetes tanpa bisa dicegah.

"Gantungan kunci, Mas?"

"Biar kamu ingat… di mana pun kamu pergi, aku akan ikut. Bahkan kalau cuma kunci rumah, aku mau nempel."

Mereka mengobrol sambil memandangi langit sore yang mulai jingga.

Tak ada kalimat besar.Tak ada janji mewah.

Tapi ketika Dimas menggenggam tangan Rania dan berkata:

"Aku gak minta hidup kita sempurna. Aku cuma minta… terus pilih aku, meski kadang aku payah."

Rania menjawab tanpa ragu:

"Aku akan pilih kamu. Bahkan di hari terburukmu."

Malamnya, mereka tidur bertiga—Rania, Dimas, dan Aruna—di ranjang kecil yang terlalu sempit, tapi terasa cukup hangat untuk menampung satu semesta.

Dan di tengah kelelahan, suara tangis, dan mimpi-mimpi yang berubah wujud,mereka tahu satu hal dengan pasti:

Bahwa cinta sejati bukan tentang bagaimana cerita dimulai,tapi tentang siapa yang tetap tinggal… saat semua berubah.

Teman Tapi Menikah bukan kisah cinta sempurna.Ini adalah cerita dua sahabat yang belajar jatuh cinta setelah menikah.Yang belajar menjadi pasangan, orang tua, dan sahabat… dalam satu napas.

Dan mereka sadar:Pernikahan bukan tujuan akhir. Tapi perjalanan… yang baru saja dimulai.

TAMAT.

More Chapters