Di Sebuah Kehampaan, delapan orang berdiri, menatap sebuah Kertas yang terdapat Sesuatu yang Orang-orang sebut sebagai Dunia, Kala itu Dunia itu mulai hancur…
Setiap Dunia adalah sebuah Cerita, satu Dunia Satu Cerita.
Delapan Orang itu membentuk barisan, satu di depan dan Tujuh dibelakangnya.
Orang yang paling depan mulai berkata kepada orang-orang di belakangnya, "Alpha The Endless, Beta The Oblivion, Gamma The Genius, Delta The Tyrant, Epsilon The Precise, Zeta The Detective, dan… Eta The Scientist..."
Tujuh orang dibelakangnya Berlutut dengan satu lutut...
Yang Paling depan berkata kembali, "Cerita kali ini telah berakhir, maka... Ayo kita memasuki Cerita selanjutnya..."
Semuanya mengangguk dalam diam.
Satu dari tujuh orang itu berjalan kedepan, Dia adalah Alpha Atau dengan Code Name, The Endless.
Alpha berkata, "The Eclipse… Cerita apa dan dimana itu?"
Yang paling depan yang dipanggil The Eclipse tersenyum, "Cerita itu adalah Cerita yang berbeda dari Cerita-cerita sebelumnya, dan… Cerita itu adalah di gelembung itu."
Tujuh Orang itu menatap sebuah gelembung kecil yang tak terhitung jumlahnya, dan mereka menatap gelembung yang ditunjuk oleh The Eclipse.
Gelembung-gelembung itu adalah tempat dimana Cerita-cerita tak terbatas bersarang.
Kehampaan ini dipenuhi oleh Gelembung-gelembung itu…
Alpha mulai berkata kembali, "Jadi yang itu ya… Baiklah… kami akan memasukinya… Enam ratus tujuh puluh lima anggota Eclipse Garden siap memerankan semua peran di Cerita itu."
Dari Kegelapan yang ada di Kehampaan itu, sosok yang jumlahnya banyak sekali mulai bermunculan.
The Eclipse Tersenyum lembut, "Bagus, kalau begitu ayo kita berangkat."
Semua Orang-orang itu mengangguk dan menjawab, "Baik." Secara Bersamaan.
Lalu mereka Pun mulai memasuki gelembung yang ditunjuk The Eclipse, setelah Semua memasukinya.
The Eclipse masih di Kehampaan itu, Sendirian.
The Eclipse dalam Kesunyian itu berkata, "Aku akan memasuki Prolog ya… ya, tidak masalah. Karena ini hanya Manifestasi Kesadaranku saja."
Lalu Saat Itu Pun, The Eclipse mulai memasuki gelembung itu, dan menghilang.
----------
Di sebuah kota yang cukup besar yang dikelilingi oleh hutan lebat.
Sebuah Mansion yang cukup besar terlihat, sebagai pusat dari kota tersebut.
Itu adalah Kota Phoenix, Kekuasaan dari Baron Phoenix.
Saat itu dari sebuah tempat di Mansion itu, terdengar suara bayi yang Menangis.
Istri Baron Phoenix, Elia Von Phoenix telah melahirkan anaknya.
Suami Elia Von Phoenix, Darent Von Phoenix, menyambut kelahiran bayi itu dengan senyuman, dan saat itu Pelayan membuka pintu, membuat Gadis kecil berlari ke arah Elia.
Gadis itu adalah Anak pertama Elia dan Darent, yang bernama Claire Von Phoenix.
Claire Von Phoenix dengan senyum lembutnya menatap sang bayi, yang tidak lain dan tidak bukan Adalah Adiknya Sendiri.
Sang bayi juga menatap Claire dengan tenang, seolah-olah Bayi itu sudah tahu bahwa Claire adalah Kakaknya.
---------
Beberapa Tahun Setelah Adik Claire Von Phoenix Yang Bernama Joshua Von Phoenix Terlahir ke dunia.
Saat Itu, Claire dan Joshua sedang berlatih Pedang.
Claire dapat bergerak dengan kecepatan suara untuk Menyerang Joshua, namun saat itu Joshua menghindarinya dengan mudah.
Claire kembali menyerangnya, namun Joshua kembali menghindarinya dengan mudah.
Joshua berkata, "Kakak, tolong perbaiki cara mengayunkan pedangmu itu, Kamu Mengayunkannya dengan Sembrono, jika kau melakukan itu, Musuhmu akan menghindari Seranganmu dengan mudah, lebih baik kamu belajar cara mengayunkan pedang dengan presisi terlebih dahulu setelah ini."
Claire dengan kesal mengangguk, "Uhm… Baiklah."
Claire tidak suka diajari oleh Adiknya, karena Ia berpikir bahwa Dialah yang seharusnya mengajari Adiknya, tetapi malah Dia yang diajari oleh Adiknya.
Tetapi Claire tetap menerima ajaran yang dia dapatkan dari Joshua.
Saat Itu, Mereka kembali berlatih Tanding sekali lagi, sampai Sore.
Di Malam Harinya, Di hutan yang cukup jauh dari Kota Phoenix.
Terdapat Reruntuhan Bangunan yang sudah ditinggal sejak lama, sekarang Reruntuhan itu menjadi Markas Bandit.
Saat Itu dalam Kesunyian yang dalam, Tiba-tiba Saja terdengar suara Tawa yang terdengar seperti, "KYAHA."
Para Bandit segera menemukan sumber suara itu, namun yang ada di depan mereka adalah, Kematian.
Saat semua bandit datang ke sumber suara itu, tubuh mereka langsung tercabik-cabik dan termutilasi dengan begitu rapi dan presisi.
Para bandit berteriak, semua Bandit menghadang orang yang tertawa itu, Menembakkan Peluru ke arahnya dan segala cara menyerang dilakukan, namun yang ada dihadapan mereka hanya ada satu kata "Kematian"
Mereka semua tercabik-cabik dengan begitu kejam namun juga sangat rapi.
Mereka Berteriak dan Menjerit, namun mereka tetap mati.
Setelah Semua Bandit mati, orang yang membantai mereka berjalan dengan pelan.
Orang itu adalah orang yang menggunakan Jubah hitam legam, yang ditata seperti mantel berkerah yang terbuka. Hiasan emas dan ungu menghiasi jaket, kemeja, celana, dan sepatu bot tinggi berwarna gelap. Tudung kepala yang panjang memberikan bayangan untuk menyembunyikan separuh wajahnya. Satu-satunya fitur wajah yang terlihat adalah mulutnya dan cahaya mata merah.
Orang Itu Menurunkan Tudungnya, dan memperlihatkan Wajahnya Sepenuhnya.
Dia adalah seorang anak kecil dengan rambut berwarna hitam dan mata merah bercahaya.
Anak itu adalah Joshua Von Phoenix, namun itu tidak seperti Joshua Biasanya, karena Joshua yang biasanya Memiliki Rambut Putih Keperakan dan Mata Emas Bercahaya.
Saat Itu Joshua berjalan ke arah gudang penyimpanan milik para bandit itu.
"Hyahhh."
Suara Benturan dua pedang terdengar di samping sungai.
Itu adalah tempat latihan Joshua dan Claire.
Mereka Berdua sedang Berlatih Tanding, dengan Claire yang terus-menerus menyerang, dan Joshua yang terus-menerus menghindarinya atau menangkisnya.
Saat Itu, Mereka sudah berlatih Tanding selama dua jam.
Joshua berkata dengan tenang, "Baiklah Kakak, cukup sampai disini dulu latihannya."
Claire menghela napas kecil, lalu duduk dengan lelah.
Pelayan Mereka membawakan handuk untuk dipakai membersihkan keringat Mereka berdua.
Setelah Itu, Joshua berjalan ke arah Pohon besar yang di atasnya terdapat rumah Pohon.
Itu Adalah rumah Pohon buatan Joshua yang dibantu oleh beberapa ksatria, Claire juga membantunya.
Saat itu Claire juga Memanjat Pohon itu, mengikuti Joshua yang masuk ke dalam rumah Pohon itu.
Setelah sampai, mereka duduk menatap pepohonan di depan mereka.
Angin sejuk berhembus ke arah mereka.
Saat Itu, Claire menatap Joshua.
Claire berkata, "Joshua… Bisakah kau menjelaskan lagi tentang Pengetahuanmu yang luas biasa itu."
Joshua Menggelengkan kepalanya dengan pelan, "Tidak… percuma aku menjelaskannya padamu, karena kamu akan mengartikannya sebagai sebuah Imajinasiku saja, padahal yang aku jelaskan adalah hal yang asli dan fakta yang benar."
Claire Cemberut, dan Menjawabnya, "Tidak, aku tidak akan mengatakan bahwa itu hanya sebuah Imajinasimu lagi, aku akan mempercayaimu."
Joshua menghela nafas pelan, "hahh, Baiklah, akan aku jelaskan."
Claire tersenyum lembut, "kalau begitu apa itu Tentang… Uhm… Dunia Ini."
Joshua saat itu menatap Pepohonan lebih dalam dan lebih jauh lagi, layaknya menatap Dimensi lain yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Joshua menjawab Claire dengan tenang, "Kakak, itu sesuatu yang tidak mudah dipahami olehmu."
Claire menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa, yang penting aku mengetahuinya dan akan berusaha memahaminya."
Joshua mengangguk lalu mulai menjelaskannya, "Tapi aku perlu menjelaskan semuanya secara berurutan, jadi biar aku mulai dari cara dunia bekerja… Uhm… kau mungkin akan ragu akan hal itu… sebenarnya di luar sana ada Dunia yang tak terbatas jumlahnya, Dunia yang kita tinggali sekarang adalah salah satu dari dunia yang tak terbatas itu."
Claire menunjukkan ekspresi Bingung, "Apakah seperti Planet."
Joshua Menggelengkan kepalanya dengan cepat, "Tidak. Bukan sesuatu seperti Planet, kakak perlu tahu bahwa bahkan Planet hanya salah satu Objek yang ada di dalam Dunia. Galaksi dan Bintang juga seperti itu."
Claire Menatap dengan Kagum, "I-itu sangat Diluar pengetahuanku, jadi maksudmu Dunia bukanlah Sebuah Planet."
Joshua mengangguk, "benar, Dunia yang sebenarnya bukanlah Planet tapi Struktur yang lebih besar dari Planet, Bintang, dan bahkan Galaksi. Dunia Ini mengandung Planet, Bintang, dan Galaksi dalam jumlah yang tak Terhingga tak terhitung, namun bahkan itu Pun terlalu kecil dan terlalu sedikit untuk Ukuran Dunia yang Tak Terhingga."
Claire mengangguk paham, "ohh, jadi, apakah maksudmu Dunia lebih besar dari Alam Semesta yang pernah kau jelaskan beberapa minggu yang lalu."
Joshua Tersenyum tenang dan Menjawabnya, "Benar. Jika Kau akan membandingkannya dengan Universe Stacking Pun percuma, Universe Stacking, Keseluruhan-Nya yang tak terhingga Hanyalah bayangan kecil dari Dunia. Universe Stacking Pun Ditumpuk-tumpuk dengan Universe Stacking lain, Berkali-kali ditumpuk-tumpuk, lagi, dan lagi, dan lagi tanpa batas hingga tidak relevan, Universe Stacking seperti sebuah Kertas kecil jika dibandingkan dengan Dunia Terkecil. Dunia Terkecil Pun menganggap Universe Stacking sebagai sebuah Fiksi yang tidak berarti dan tidak nyata."
Saat itu mereka diam untuk sementara.
Claire kembali berkata, "Baiklah, Aku mengerti separuhnya, lalu kenapa kau tadi mengatakan tentang jumlah Dunia yang tak terbatas."
Joshua Menjawabnya Dengan tenang, "Ya itulah Topik Utama yang ingin aku jelaskan padamu. Kamu mungkin tidak akan bisa mengerti dengan mudah. Di luar Dunia ini ada Dunia lain yang tak terbatas jumlahnya, seperti Sebuah Planet, Di luar Planet Ada Planet lain yang tak terbatas jumlahnya, begitu juga dengan bintang, Tata Surya, Galaksi, dan Alam semesta, Seperti itulah Dunia, ada dalam jumlah yang tak terbatas."
Claire hanya mengangguk dalam diam.
Saat itu Joshua meneruskan Penjelasannya, "setiap alam semesta memiliki Kontinum Ruang-Waktu Yang Tak terhitung jumlahnya, jadi Kontinum Ruang-Waktu Dari seluruh Alam semesta itu berbeda-beda dan terpisah, hal itu membuat setiap Alam semesta memiliki Realitasnya sendiri-sendiri, dan dari semua itu, Dunia Mencakup semuanya sebagai kesatuan, walau aslinya tetap terpisah, namun Dunia membuat hal itu tampak menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan."
Claire tampak sangat Bingung hingga terdiam, Joshua sudah tahu hal itu, namun Joshua terus menjelaskannya.
Joshua, selain melatihnya berpedang dan menjelaskan sesuatu, Joshua juga berusaha menguatkan mental Kakaknya Yaitu Claire.
Setelah beberapa jam Joshua menjelaskan 'Apa Itu Dunia' kepada Claire.
Joshua menyelesaikannya dan pergi ke hutan tanpa Sepengetahuan Claire.
Di dalam Hutan, saat hari masih siang, Joshua berjalan dengan tenang.
Saat itu, Joshua berkata dalam hatinya, "sejak bereinkarnasi ke cerita ini… dimana ya Alpha dan yang lainnya… hahh…"
Namun saat itu, Tiba-tiba Saja, Joshua mendengar sebuah suara yang sangat lemah sekali meminta tolong.
Untuk orang yang sudah terlatih selama puluhan tahun Pun tidak akan bisa mendengar suara itu, karena suara itu sangatlah pelan dan lemah sekali.
Namun Joshua tetap mendengar suara itu dengan sangat jelas.
Karena itulah, Joshua berjalan menghampiri Sumber Suara itu.
Joshua berada di sebuah Reruntuhan, dan saat di sebuah Reruntuhan, Joshua menghancurkan Lantai dari Reruntuhan itu dengan memukulnya.
Di bawah Lantai dari Reruntuhan itu, Rupanya ada ruang bawah tanah tersembunyi.
Joshua melompat ke dalam Ruang bawah tanah itu, yang seperti sumur.
Sesampainya di bawah, Joshua mencium bau yang sangat menyengat sekali, bau darah dan bau busuk.
Joshua saat itu cukup terkejut dengan Ruang Bawah tanah ini, walau Ekspresinya tidak menunjukkan Keterkejutan.
Joshua Berkata dalam hati, "Apa Ini, kenapa… banyak sekali Ruang-Waktu Paralel di tempat ini, Arah disini sangat banyak bahkan tak terbatas, melebihi dimensi keempat, apakah ini Dimensi kelima."
Normalnya Sebuah Planet memiliki Empat Dimensi, Tiga Dimensi Ruang dan Satu Dimensi Waktu.
Namun Ruang Bawah Tanah ini, bahkan jauh diatas Dimensi keempat, seperti Ruang ini sendiri ada di luar Planet Ini.
Ruang Bawah Tanah ini memiliki Dimensi Kelima.
Dimensi Kelima adalah Dimensi Paralel, tempat semua Ruang-Waktu Paralel terwujud.
Saat itu, Joshua berjalan pelan untuk lebih dalam menjelajahi tempat ini.
Joshua tahu, bahwa yang terus-menerus meminta tolong dari tadi, sebenarnya ada satu, namun eksistensi dari yang meminta tolong itu, ada banyak.
Hal ini bisa terjadi karena Ruang Bawah Tanah atau lebih tepatnya Penjara Bawah Tanah Ini memiliki Dimensi Kelima yang memungkinkan semua Keberadaan Paralel tercipta.
Setelah dua jam berjalan, akhirnya Joshua menemukan orang yang meminta tolong.
Joshua telah melihat keadaannya, dan keadaan orang itu, sangatlah menyedihkan.
Mata yang terkena Parasit, Tubuhnya dipenuhi Gumpalan Daging miliknya sendiri, Rambut Pirang yang sangat kotor, Bau busuk yang menyengat, tubuh yang penuh luka, Kaki yang keduanya sudah tidak ada lagi, tubuh yang telanjang tanpa pakaian apapun, Perut yang sangat kurus, bahkan Tinggal Tulangnya saja, layaknya Dia tidak pernah makan satu kali Pun, seperti dia hanya memiliki Kulit dan tulang saja.
Joshua berkata sambil menatap Orang Itu, dan berkata dalam Gema yang dalam, "Wahai Gadis yang Malang, yang diperlakukan berbeda dengan dirimu yang lain, apakah kau membutuhkan pertolonganku."
Joshua sudah tahu, sudah Menjelajahi Penjara Bawah Tanah ini, dan Ia sudah Melihat banyak sekali Gadis yang sama namun dengan kehidupan yang berbeda walau di penjara.
Ada Yang sangat kuat, ada yang sangat lemah, ada yang sangat bahagia, ada yang jahat, dan ada yang baik, dan banyak lagi Dalam jumlah yang tak terbatas tak terhitung.
Ini Juga Keanehan-Nya, Seharusnya Dimensi Kelima hanya memberikan satu Versi Paralel dari seseorang, tetapi Dimensi Kelima Ini memberikan Tak Terbatas Tak Terhitung Versi Paralel, jadi Dimensi Kelima di Penjara Bawah Tanah ini adalah Dimensi Tak Terhingga. Dimensi Kelima yang ada disini hanyalah Ilusi untuk menyembunyikan Esensi sejati dari Dimensi yang ada di Penjara Bawah Tanah Ini.
Gadis yang sama namun yang berbeda, yang ada di depan Joshua menjawab Joshua, dengan sangat pelan dan lemah.
Orang biasa tidak akan bisa mendengarnya, namun Joshua mendengarnya dengan Jelas.
Gadis itu berkata, "Tolong…. Aku…."
Saat itulah, Joshua Menjawab Jawaban Gadis itu, Suara Joshua sangat dalam layaknya datang dari kedalaman Jurang, "Baiklah, Wahai Gadis kecil, aku akan menyelamatkanmu."
Saat itu, Joshua segera memegangi Jeruji Besi yang mengurung Gadis itu, dengan paksa Joshua membuat Celah untuk bisa dilewati olehnya.
Namun saat membuat Celah itu, Joshua menyadari bahwa Jeruji Besi itu bukan Jeruji Besi biasa, Jeruji Besi Ini sangat berat untuk Manusia Normal pada Umumnya, Joshua berpikir bahwa Gunung masih lebih ringan daripada Jeruji Besi Ini.
Saat itu, Joshua segera Memasuki Sel Penjara Tersebut, untuk Membawa Tubuh Gadis itu.
Namun saat Joshua Memasukinya, Tiba-tiba Saja, di semua Sel Penjara, Muncullah Joshua Versi Paralel, Versi Lainnya.
Semuanya Ada di Tempat yang sama dengan Gadis itu yang lainnya.
Joshua Jahat dengan Gadis itu yang Jahat, dan lain sebagainya.
Joshua yang melihat Itu, Mengerti bahwa Saat ini pasti dia akan bernasib sama dengan Gadis itu.
Namun, Joshua hanya tersenyum lalu menggunakan sihirnya untuk mengubah Tatanan Hukum di Penjara Bawah Tanah Ini.
Jadi semua hukum dan Takdir tidak lagi berlaku kepada Joshua, selama ada di dalam Penjara Bawah Tanah ini.
Setelah itu, Setelah Tatanan Hukum Di Penjara Bawah Tanah ini diubah, Tiba-tiba Saja Joshua Versi Paralel yang jumlahnya tak terhitung itu, Menghilang satu demi satu.
Tatanan telah Menetapkan Aturan, bahwa Joshua hanya ada satu dan tidak ada versi Paralelnya.
Setelahnya Joshua segera Menggendong Gadis itu.
Saat itu, Joshua telah Menggabungkan seluruh Versi Paralel dari Gadis itu ke dalam Esensi dari Gadis itu.
Sehingga semua Ingatan dan Nasib dari Semua Versi Paralel Gadis itu Memasuki Jiwanya.
Namun Joshua telah melarang Esensi Jahat dan Baik ke dalam Jiwa Gadis itu.
Joshua Berteleportasi ke dalam Sebuah Rumah Yang Sudah Hancur, yang cukup jauh dari Kota Phoenix dan Penjara Bawah Tanah itu.
Bekas kehancuran dan Pintu masuk ke Penjara Bawah Tanah itu juga telah ditutup Oleh Joshua.
Saat Itu, Joshua berada di Rumah yang sudah hancur, dan dia memulihkan Tubuh Gadis itu, semua Parasit dan semua luka, penyakit, dan lain sejenisnya telah Disembuhkan dan Dihilangkan oleh Joshua.
Gadis Itu Telah Menjadi Gadis yang sangat Cantik dan Menawan Berambut Pirang. Gadis itu telah pingsan karena dia tidak bisa menahan semua Esensi Paralel memasuki Esensinya.
Setelah beberapa jam dan hari menjelang malam, Akhirnya Gadis itu telah terbangun dari Pingsannya.
Joshua sedang memasak dengan peralatan yang dia ciptakan dengan sihirnya.
Dan saat itu, Gadis itu melihat dan menatap Joshua.
Gadis itu mengecek tubuhnya yang sudah sembuh, dan dia sangat terkejut dan tidak percaya dengan apa yang Ia rasakan.
Saat dalam Ketidakpercayaan Gadis itu, Joshua berkata, "oh, kau sudah bangun rupanya, Alpha."
Mata Gadis itu Membesar dan Terdiam sementara, "Eh… Alpha, siapa itu!?..."
Joshua segera Menjawabnya, "Oh, kau tidak ingat karena Ingatanmu belum aku pulihkan ya."
Gadis itu terlihat Bingung, "a-apa maksudmu… a-apa kamu yang menolongku…"
Joshua Menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak pernah menolongmu, aku… hanya sedang lewat dan tanpa sengaja menemukanmu di jalan tadi, dan ya… aku membawamu kemari… yang aku lakukan hanya menyembuhkanmu itu saja…"
Gadis itu menatap tidak percaya, "Tidak… kau pasti berbohong."
Joshua hanya tersenyum kecil, lalu berkata, "ya terserahlah, yang lebih penting lagi, pakailah pakaian yang sudah aku siapkan di sampingmu itu, kamu tidak ingin telanjang semalaman kan."
Gadis itu menatap tubuhnya yang tidak memakai pakaian, dan saat itu Ia langsung berteriak.
Joshua tidak Mempermasalahkan hal itu, dan tetap memasak.
Setelah Gadis itu berpakaian, dan makanan yang Joshua masak sudah selesai.
Joshua menawarkan makanannya, dan Mereka Makan malam bersama.
Malam itu, berakhir dengan Kesunyian.
Joshua telah meninggalkan rumah yang hancur itu, untuk kembali ke rumahnya, dan Untuk Gadis itu… dia disuruh untuk menunggu Joshua sampai pagi tiba di rumah yang hancur itu.
Karena Joshua akan menemuinya kembali setelah Pagi hari.
Saat Pagi tiba, Joshua pergi ke Rumah yang hancur itu.
Dan menemui Gadis itu.
Saat itu Joshua berkata, "Baiklah… siapa namamu."
Gadis itu berpikir lalu Menjawabnya, "Aelshi Elfus Malavenuzia."
Joshua Mengangguk, "Baiklah, Alpha Elfus Malavenuzia."
Gadis Itu Menjawab dengan tidak suka, "apa itu, namaku Aelshi bukan Alpha."
Joshua Menggelengkan kepalanya, "Tidak Alpha, namamu adalah Alpha."
Saat itu, Joshua Menyentuh Jidat Gadis itu dengan jarinya, dan dari jari Joshua Terpancar Cahaya Putih yang berkilau.
Dan saat itu, Tiba-tiba Saja, Gadis itu Terlihat kebingungan, dan melihat sekelilingnya, namun saat itu Gadis itu menghela napas, dan mengerti situasi saat ini.
Gadis itu Berkata, "Apakah itu kamu, The Eclipse."
Joshua Mengangguk dan menjawab, "Benar Alpha, Namun mulai sekarang panggillah aku Joshua, saat aku memakai pakaian ini."
Gadis itu, atau Alpha, Berdiri dan mengangguk, "Baiklah… uhm… sepertinya diriku sebelum Ingatanku dipulihkan olehmu memiliki Ingatan yang cukup buruk ya."
Joshua Tersenyum tipis, "ya, itu masa lalu, biarkanlah masa lalu."
Saat Itu, Joshua dan Alpha saling Menatap, dengan senyum lembut dari alpha dan senyum tipis dari Joshua.
-----------
Di Mansion keluarga Phoenix.
Para Ksatria dikirim untuk berpencar kemana-mana.
Keributan terjadi Di Mansion Keluarga Phoenix.
Ayah dari Joshua berjalan kesana-kemari tidak jelas dengan kepanikan.
Saat Ini, Claire Von Phoenix telah menghilang.
Tidak ada dimana-mana bahkan saat sudah dicari kemanapun.
Ayahnya Joshua Yaitu Darent Von Phoenix menyimpulkan bahwa itu adalah Penculikan terhadap anaknya, dan Ia segera Mengirim Prajuritnya untuk mencari Claire kemanapun.
Sementara itu, Di Kamar Joshua, di depan kamar Joshua telah di jaga oleh dua Penjaga.
Saat Ini Joshua sedang menatap luar jendela, menatap Ksatria yang dikirim untuk mencari Claire.
Saat itu, Joshua berkata, "Beta The Oblivion."
Setelah Itu, Muncullah Gadis yang seumuran dengan Joshua dari bayangan Joshua.
Gadis itu bernama Beta Elfus Eirnersia, yang dulunya bernama Ael Elfus Eirnersia, seorang Elf berambut perak yang sangat cantik.
Beta Menjawab Panggilan Joshua, "Aku disini, Joshua-sama."
Joshua Tersenyum tipis Lalu berkata, "Baiklah, apa sudah ketemu."
Beta Mengangguk dengan penuh semangat, "benar, kami sudah menemukan Markas Penculik Itu."
Saat Itu, Beta Mengeluarkan Sebuah Peta dari Kantong Dimensinya, dan menunjuk ke sebuah tempat.
Setelah Joshua melihatnya, Joshua menghela napas, "Tidak Beta, Sebenarnya, Markas Rahasia Penculik Kakakku ada disini."
Beta Kaget dengan hal itu dan bingung, "ehh, tapi kan tempat ini.", tapi sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, Dia menyadari sesuatu, "Ah, jangan bilang tempat itu hanya Sebuah Lukisan Yang diperbarui untuk menyembunyikan Lukisan aslinya ya."
Joshua mengangguk, "Benar Beta, Jika kita ingin Menemukan Markas Rahasia seseorang, maka kita harus menyelidiki setiap Lukisan-Nya, jangan hanya Menyelidiki Lukisan yang terlihat mencolok."
Saat Itu Beta Mengeluarkan Sebuah Buku dan Pensil untuk menulis semua Kata-kata Joshua dengan Penuh Semangat.
Beta mengangguk, "Baik, saya mengerti, Joshua-Sama memang luar Biasa."
Joshua lalu berkata, "kalau begitu Baiklah, nanti malam kita akan berangkat ke markas Rahasia itu."
Beta Mengangguk dengan semangat, "Baik…"
Di Sebuah Tempat yang sangat Suram.
Terdapat Sebuah Jeruji Besi yang mengurung Seorang Gadis, Layaknya sebuah Penjara.
Di Depan Gadis itu, Seorang pria yang berpakaian seperti Seorang Prajurit berjalan dan membuka Penjara itu, dan dia memasukinya.
Saat Itu, Prajurit itu berkata kepada Gadis Itu, "Claire Von Phoenix, beritahu aku, kenapa Esensi milikmu yang Terkutuk itu bisa pulih kembali."
Gadis itu, yang di penjara adalah Claire Von Phoenix.
Claire Menjawabnya, "Hahh, itu lagi, sudah kubilang aku tidak tahu."
Prajurit itu Mendecakkan Lidahnya dan Meninju Claire.
Namun dalam Sepersekian detik, Claire menghindarinya.
Prajurit itu tersenyum tipis, "heh!! Kau masih bisa menghindarinya walaupun kondisimu seperti itu ya."
Claire Menjawabnya, "Aku sering dilatih untuk melatih kemampuan Refleks-ku dan Persepsiku."
Prajurit itu tertawa pelan, "hahaha, kau punya ayah yang baik ya."
Claire berekspresi jengkel, "Si Bodoh itu, kau pikir aku dilatih oleh orang tua bodoh sepertinya."
Prajurit itu Menyipitkan matanya, "Lalu siapa yang melatihmu."
Claire hanya menjawab, "Adikku."
Prajurit itu Terlihat Sedikit Bingung, "adikmu ya, menurut informasi dia itu biasa-biasa saja, heh!! Mungkin aku harus menyelidikinya lebih lanjut."
Namun Tiba-tiba saja, Prajurit itu hampir terkena Hantaman Claire.
Claire telah melepaskan Tangan-Nya dari Borgolnya dengan begitu mudahnya, namun Tangan-Nya harus Patah sebagai bayarannya.
Dinding yang memasang Borgol itu Pun sampai Hancur.
Claire berkata dengan Murka, "jika kau sampai menyakiti adikku aku akan…"
Prajurit itu Mengabaikannya dan dengan kesal berkata, "Kau, beraninya kau melakukan itu."
Prajurit itu Menendang Perut Claire dengan keras, sampai Claire Mengerang kesakitan.
Saat Prajurit itu Berniat Berbicara lagi, anak buahnya Lari Tergesa-gesa ke arahnya.
Anak Buahnya berkata, "Haidar-sama."
Prajurit itu yang dipanggil Haidar berkata, "hah? Ada apa?."
Anak Buah itu Menjawabnya, "Itu, di depan, ada Penyusup."
Haidar terkejut dan Tercengang, "apa? Mustahil Ini tempat yang sangat tersembunyi kenapa bisa ada Penyusup."
Haidar langsung berlari ke tempat para Penyusup berada dengan beberapa anak buahnya.
Claire yang kesakitan Bingung dengan situasi apa yang sedang terjadi.
Para Penyusup yang menyusup Ke Markas Haidar dan anak buahnya adalah Alpha, Beta, Gamma, Delta, Epsilon, Zeta, dan Eta.
Mereka bertujuh adalah Seven Eclipse.
Saat itu Haidar telah sampai ke tempat itu, dan berkata, "hei, cepat sering mereka sampai mati."
Semua Anak buahnya yang sudah bersiap menyerang Seven Eclipse dengan Senapan-Nya Menembakkan Peluru-Nya ke arah Seven Eclipse.
Namun Seven Eclipse tidak menghindarinya sedikitpun.
Malahan, semua serangan yang mengenai Seven Eclipse menghilang dari eksistensi.
Seven Eclipse memiliki kemampuan khusus yang diberikan oleh Joshua, kemampuan itu membuat diseluruh tubuh mereka dikelilingi oleh barrier kaca tak terlihat.
Barrier kaca itu akan Menghapus serangan yang mengenai mereka, serangan sekuat apapun itu tidak akan pernah bisa melukai mereka, selama serangan itu memiliki tingkat eksistensi dibawah mereka.
Bahkan jika serangan itu memiliki dimensi yang lebih tinggi, selama serangan itu memiliki tingkat eksistensi yang lebih rendah, maka serangan itu tidak akan melukai mereka dan menghilang dari eksistensi.
Dimensi yang lebih tinggi tidak akan menentukan apakah tingkat eksistensi seseorang akan lebih tinggi.
Saat Itu, semua Peluru telah habis, dan saat itu juga, Delta maju dan membantai semua anak buah Haidar dalam Kecepatan yang ratusan kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Dalam Dunia Ini, Kecepatan Suara adalah kecepatan yang normal.
Prajurit biasa bisa saja memiliki kecepatan suara atau bahkan lebih cepat.
Prajurit Veteran bisa saja memiliki kecepatan yang jauh lebih cepat dari kecepatan suara.
Prajurit Veteran yang sangat terlatih bisa saja memiliki kecepatan cahaya.
Bagi Haidar, Kecepatan Yang dikeluarkan oleh Delta sangatlah lambat, bahkan dalam persepsinya, Delta seperti berjalan sangat lambat bahkan sampai beku tidak bisa bergerak.
Saat Itu, setelah Semua Anak Buahnya Dibantai oleh Delta, Haidar mengetahuinya bahwa selanjutnya adalah dirinya.
Dan benar saja, Delta segera menyerang Haidar dalam kecepatan cahaya.
Namun Haidar menghindarinya dengan kecepatan yang sama.
Kecepatan Delta dan Haidar yang saat ini bahkan bisa saja, mereka bisa melintasi seluruh Galaksi yang ada di Alam semesta dan kembali ke tempat ini dalam satu detik.
Delta dengan cakarnya terus-menerus menyerang Haidar, dan Haidar terus-menerus menangkis serangan Delta dengan pedangnya.
Namun tiba-tiba saja, mereka berhenti bertarung, Delta kembali ke depan Alpha dan yang lainnya.
Sementara Haidar kembali ke depan para anak buahnya yang sudah mati.
Tubuh mereka berdua memancarkan Gelombang dan energi sihir yang menyelimuti seluruh tubuh mereka.
Energi sihir yang menyelimuti tubuh Delta berwarna Hitam pekat. Sementara yang menyelimuti tubuh Haidar berwarna merah.
Haidar menyalurkan energi sihirnya ke pedangnya, dan bersiap melawan Delta sekali lagi.
dan dalam waktu yang sangat cepat secepat cahaya, mereka bertarung dengan sangat sengit.
Sementara Alpha dan yang lainnya menganalisis pertarungan tersebut.
Saat Itu, Alpha mengingat percakapan dirinya dengan Joshua Tentang Sihir.
Percakapan Ini terjadi setelah satu tahun Joshua menemukan Alpha, dan yang lainnya, namun belum menemukan Eta.
Kala itu Joshua pernah berkata, "Alpha, apakah kamu tahu Sihir di dunia ini."
Alpha menggelengkan kepalanya, "Aku tahu dasar-dasarnya, namun aku tidak tahu tentangnya secara mendalam."
Joshua Tersenyum tipis, "Uhm, Baiklah kalau begitu, aku akan menjelaskan apa itu Sihir kepadamu, dan Setelahnya kau bisa menjelaskan apa yang sudah aku jelaskan ke semuanya."
Alpha mengangguk, "Baiklah."
Joshua mulai menjelaskan dengan tenang, "Sihir adalah hukum, cara segala sesuatu, keabadian itu sendiri, sumber segala sesuatu di dunia."
Alpha sedikit tidak percaya, "Jadi… segalanya di dunia ini bersumber kepada Sihir."
Joshua mengangguk, dan kembali menjelaskan, ""Sihir adalah Fondasi dunia. Awal dan akhir. Segala sesuatu, mulai dari dunia itu sendiri hingga partikel Terkecil di dunia. memiliki Sihir-nya sendiri. Sihir ini adalah takdir, keberadaan, dan jalan mereka!"
Alpha mengangguk dan menganalisis Informasi yang baru saja Ia dapat dalam Pikirannya dan Menyegelnya agar Ingatan itu tidak dapat hilang dari Pikirannya.
Joshua melanjutkan, "Meskipun Aliran Ruang-Waktu terbentuk dari Aliran 'Mana' dari sihir, bentuk aslinya tetaplah Sihir Besar Ruang dan Waktu. Ruang dan Waktu adalah misteri paling mendalam di dunia ini, dan keduanya mengendalikan segala sesuatu di dunia ini, seperti Realitas dan hal lainnya. Setiap makhluk hidup memiliki Aliran Ruang-Waktu mereka sendiri, tetapi sangat sedikit orang yang dapat memadatkannya."
Alpha mengangguk mengerti, "Baiklah, jadi Sihir dan 'Mana' itu adalah sesuatu yang mengalir dan membentuk segala sesuatu."
Joshua Mengangguk "Benar, Sihir dan 'Mana' ada di dalam dan di luar segala sesuatu, dan merupakan yang menopang Dunia."
Alpha mengangguk pelan dan mengerti maksud Joshua.
Joshua melanjutkan, "'Mana' ini tidak berwujud, tetapi ada di mana-mana. Hanya Ksatria atau Penyihir paling berbakat yang memiliki kesempatan untuk memahaminya."
Joshua berhenti sejenak, dan menatap Alpha, memastikan Alpha mengerti semua penjelasannya.
Setelahnya, Joshua kembali menjelaskan, "Kekuatan Sihir, bagi siapa pun, adalah eksistensi yang sangat halus, namun tetap ada. Itu adalah fondasi dan arahan bagi setiap Ksatria atau Penyihir. Tidak seorangpun pernah melihat secara langsung seperti apa wujud Sihir, karena memang tidak Berwujud, dan wujudnya yang seperti partikel hanya pantulan Bayangan-Nya saja…"
Alpha mengangguk sebagai Isyarat bahwa dirinya telah paham.
Dan Joshua Pun melanjutkan, "mungkin. Penjelasan kali ini akan terhubung dengan dunia bawah."
Alpha mengangguk dan berkata, "dan, apa itu."
Joshua Menjawabnya Dengan tenang, "Dunia bawah ini adalah sisa-sisa dunia di dunia ini. Awalnya, Dunia bawah telah dirusak oleh Kekuatan negatif dan tidak memiliki kehidupan. Namun sekarang, semua Dunia bawah ini telah berubah total. Meskipun tidak ada makhluk hidup di dalamnya, masing-masing dunia bawah ini tampak benar-benar baru, tanpa jejak Kekuatan negatif yang tersisa di sana. Dunia bawah yang bobrok telah diperbaiki dan dipenuhi dengan Sihir yang sempurna. Lebih jauh lagi, masing-masing dunia bawah ini subur dan hijau, penuh kehidupan dan semangat. Dunia Bawah ini sudah penuh dengan vitalitas, sehingga mereka akan melahirkan bentuk kehidupan pertama mereka hanya dalam beberapa tahun."
Mata Alpha Melebar karena Terkejut, "A-apa, apakah sihir bisa melakukan itu."
Joshua mengangguk, "Tentu saja. Dunia Bawah bukanlah artefak, juga bukan perabot; Dunia Bawah bukanlah sesuatu yang bisa diperbaiki dengan mudah. Namun, Dunia Bawah yang hancur ini telah dihidupkan kembali oleh Sihir."
Alpha mengangguk, "Apakah itu seperti menciptakan sesuatu dari Ketiadaan, itu kekuatan yang cukup bagus."
Joshua Tersenyum tipis, "memang. Penjelasan kali ini mungkin akan berhubungan dengan Dimensi, tapi aku akan menjelaskannya dengan simpel agar engkau mengerti."
Alpha mengangguk setuju, "Baiklah."
Joshua segera menjelaskannya, "Seperti yang aku jelaskan beberapa waktu yang lalu, bahwa dunia mencakup dimensi tak terbatas. Tetapi, dimensi tak terbatas itu bahkan hanya Kertas kecil dibandingkan Dimensi yang lebih tak terbatas. Dimensi Tak Terbatas berjumlah tak terhitung, dan dimensi tak terbatas yang tak terhitung itu ditumpuk-tumpuk. Dimensi tak terbatas adalah satu narasi, Dan Dimensi tak terbatas itu berjumlah Tak Terhitung. Dan semua itu Ditumpuk-tumpuk dan dikandung oleh Dimensi yang lebih tak terbatas, namun dimensi yang lebih tak terbatas juga berjumlah tak terhitung dan ditumpuk-tumpuk kemudian dicakup atau dikandung oleh Dimensi yang jauh lebih tak terbatas. Dan Siklus ini tiada akhirnya, tak ada ujung dan akhir untuk lapisan-lapisan Dimensi itu."
Alpha terlihat sedikit bingung dan mulai berkata, "Lalu apa hubungannya Sihir dengan dimensi itu."
Joshua Tersenyum tipis dan Menjawabnya, "Dimensi yang ditumpuk-tumpuk dan terus-menerus ditumpuk-tumpuk yang menciptakan Siklus tanpa Ujung dan tanpa akhir itu, dilampaui oleh Sihir, dan bukan hanya Melampauinya, tetapi Sihir juga adalah Alasan mengapa dimensi itu ditumpuk-tumpuk hingga tidak relevan. Sihir sendiri melampaui semua bentuk dimensi, tidak peduli bahwa dimensi itu tak terbatas yang tak terbatas dan berkali-kali melampaui Ketidakterbatasan Absolut itu, Sihir Melampaui itu semua."
Alpha mengangguk mengerti, "Baiklah aku mengerti. Tetapi bukankah Dimensi itu yang mendefinisikan dan membuat Kuantitas itu menjadi ada dan dikenali, jika seperti itu bukankah berarti Sihir Melampaui Semua Bentuk Kuantitas."
Joshua mengangguk setuju, "benar sekali Alpha. Sihir Melampaui Semua Bentuk Kuantitas dan semua Hierarki-Nya, tidak peduli seberapa tak terbatas dan tak terhitungnya Kuantitas itu. Sihir sendiri berprinsip 'Unggul secara Kualitatif', hal itu karena secara Kualitas, Sihir telah melampaui semua bentuk dimensi yang mendefinisikan Kuantitas, tidak peduli seberapa tak terbatas dan tak terhitungnya dimensi itu, bahkan Siklus tak berujung itu."
Alpha saat itu Tercengang dan terkejut, berekspresi tidak percaya, "tunggu, kamu tadi mengatakan bahwa Satu Dimensi tak terbatas merupakan satu narasi. Dan Dimensi tak terbatas itu tidak terhitung ditumpuk-tumpuk menjadi Satu Dimensi yang lebih tak terbatas, dan Dimensi yang lebih tak terbatas berjumlah tak terhitung, dan ditumpuk-tumpuk kembali, menciptakan Siklus tak berujung dan tanpa akhir. Namun kamu tadi bilang Sihir Unggul secara Kualitatif, bukankah itu berarti…"
Joshua Tersenyum tipis, "kau benar Alpha. Sihir menganggap semua dunia yang tak terhitung dan dimensi yang bersiklus tak berujung itu sebagai Fiksi Belaka. Sama seperti kita yang sebelumnya, yang ada di Kehampaan, kita menganggap semua dunia dan semua dimensi sebagai fiksi yang tidak berarti. dan seperti itulah Sihir, Sihir juga menganggap seluruh dunia dan seluruh dimensi sebagai fiksi yang tidak berarti."
Alpha terlihat Bingung saat itu, "namun… kenapa kita bisa menggunakan Sihir?"
Joshua hanya tersenyum tenang dan berkata, "Uhm, itu… karena kita, semua Makhluk, dapat memanggil kekuatan Sihir itu, yang menganggap realitas sebagai fiksi yang tidak berarti."
Alpha menggelengkan kepalanya dengan bingung, "Aku tidak mengerti maksudmu."
Joshua Tersenyum lembut, "kamu tidak akan mengerti saat ini, tetapi engkau akan mengerti suatu saat nanti. Ingatlah bahwa, Potensi makhluk hidup ditentukan oleh akhir mereka, dan Potensi itu dapat setara dengan keberadaan Sihir."
Alpha yang saat itu kebingungan, mulai merasa paham, Walau itu masih samar-samar.
Saat Itu, masih terdengar suara pertarungan Delta dan Haidar.
Alpha yang mengingat semua Ingatan-Nya bersama Joshua dalam menjelaskan Sihir Pun, Kembali Fokus ke pertarungan Delta.
Alpha berkata dalam hatinya, "Joshua, tidak namun, The Eclipse, aku tidak mengerti dunia seperti apa yang engkau lihat, namun aku percaya padamu."
Saat Itu Delta di tebas oleh Haidar dengan sangat keras, dan tebasan itu mengenai tubuh Delta.
Alpha berpikir, "Hoh, bisa menyentuh Delta ya, berarti tingkat eksistensi mereka setara."
Delta Yang Tertebas dan terluka, Tiba-tiba Saja Luka-luka Beregenerasi dengan Instan.
Setelahnya Delta segera menggunakan cakarnya untuk Menyerang Haidar.
Namun Haidar segera mengambil sebuah Cincin dari Kantong Dimensinya.
Dan entah kenapa Serangan Delta tidak bisa Menyerang Haidar, seperti, Serangan Delta hanya Menyerang sebuah Barrier yang memantulkan setiap Serangan-Nya ke Realitas lain.
Delta yang menyadari hal itu berkata, "hah, ada yang aneh."
Haidar tersenyum, dan tertawa, "Khahahaha, kau tidak mungkin bisa Menyerangku, karena di sekelilingku terdapat Barrier yang melindungiku, Barrier ini hasil dari Artefak Ini, Artefak ini bernama 'Multidimensional Barrier', Barrier yang mengelilingiku adalah Barrier yang datang dari dimensi yang lebih tinggi dari dimensi kelima, dan bukan hanya itu, namun Barrier ini juga berlapis-lapis seperti Multidimensi, jadi… jika kau menyerangku, Seranganmu hanya akan memberikan kerusakan pada Dimensi lain, karena Barrier Ini mencakup Multidimensi. Diriku yang ada di dalam Barrier Ini juga telah setara dengan dimensi yang ada, dengan kata lain, sekarang aku ada di dua belas Dimensi, ahahaha."
Delta yang sudah muak dengan perkataan Haidar langsung berteriak, "BERISIKKKKK, HYAHHH."
Delta terus-menerus Mencakar Barrier Tersebut bertubi-tubi.
Alpha yang melihatnya berpikir, "Barrier itu datang dari Dimensi yang lebih tinggi ya, hanya dengan memasuki atau mempengaruhi Barrier itu berarti memasuki dua belas dimensi, jika hal itu bisa ada, apakah berarti Ini R^12 seperti yang pernah The Eclipse katakan."
Sembari Alpha berpikir, Alpha Mengingat perkataan Joshua atau The Eclipse.
yang pernah berkata, "Dengar Ini Ya Alpha, di dunia Ini ada sebuah Artefak yang dapat memanggil Sebuah Barrier yang datang dari dimensi yang lebih tinggi, Itu adalah yang orang-orang sebut sebagai R^12 atau (ruang koordinat nyata berdimensi lebih tinggi hingga dua belas). Jika Kau bertemu pengguna Artefak Ini, jangan melawan dengan kekuatan mentah, lawanlah dengan Sihir."
Alpha Yang Teringat dengan Perkataan Joshua, segera menyadarinya.
Alpha langsung memanggil Delta, "Delta."
Delta yang menyerang Barrier itu Berkali-kali, berhenti, dan menatap Alpha, "Alpha-sama, ada apa?"
Alpha Dengan Serius berkata, "Alirkanlah Sihirmu ke Cakarmu, dengan begitu kau bisa menyerang orang itu."
Delta yang cukup mengerti mengangguk, dan segera Mengalirkan sihirnya ke seluruh Tangan-Nya hingga Cakarnya.
Haidar yang melihatnya, hanya tersenyum meremehkan, "Heh, percuma saja."
Namun saat itu, Delta mencakar Barrier itu, dan tiba-tiba saja, Barrier itu Pecah seperti kaca, dan hancur berkeping-keping hingga jejak keberadaan-Nya bahkan menghilang begitu saja.
Haidar yang melihatnya Tercengang, "A-apa…"
Saat Itu Delta kembali menyerangnya setelah menghancurkan Barrier Itu, Delta menyerangnya dengan kecepatan yang lebih cepat dari kecepatan cahaya.
Namun Haidar menghindarinya, dengan Persepsi Haidar yang mampu melihat kecepatan cahaya dengan lambat, Haidar berhasil menghindari Serangan Brutal dari Delta.
Namun Tiba-tiba saja, Delta kembali lebih cepat dari kecepatan cahaya dan terus-menerus Lebih cepat dan jauh lebih cepat.
Bahkan Hingga Persepsi Haidar tidak bisa lagi menangkap pergerakan Delta, dan akhirnya dia terkena cakaran Delta.
Saat Haidar jatuh dengan luka cakaran yang ada di seluruh tubuhnya, Ia mengambil sesuatu dari Saku-Nya.
Itu adalah sebuah Botol yang di dalamnya terdapat beberapa Pil.
------------
di kedalaman hutan yang jauh dari Kota Phoenix, terdapat sebuah Mansion yang sangat besar, Mansion itu ditutupi oleh jaring Laba-laba, burung gagak dimana-mana.
Mansion itu Pun sangat Kotor dan rusak, seperti sudah ditinggal cukup lama oleh pemiliknya.
Namun, seseorang ada disana.
Di Balik Jendela yang rusak, seseorang berdiri tegak menghadap langit dari Jendela.
Di Belakangnya terdapat orang-orang yang duduk di kursi, dan beberapa berdiri seperti penjaga.
Salah satu orang yang duduk di kursi yang bernama Eldpirh berkata, "Vain, kenapa kau tegang menatap ke langit seperti itu."
Orang yang menatap langit dari Jendela itu, yang dipanggil Vain menghela nafas, "Hahh, Kau tidak mengerti apa-apa Eldpirh."
Eldpirh Menjawabnya Dengan tenang dan berwibawa, "Uhm, aku tidak tahu jika kau tidak memberitahuku, jika kau memberitahuku pasti aku akan tahu."
Vain Menggelengkan kepalanya, "Hah, itu semua tidak penting, bagaimana dengan rencana itu."
Eldpirh menatap yang lain dan kemudian mengangguk mengerti, "Oh, maksudmu rencana pergi ke puncak Gunung Kathah Ya."
Salah satu dari mereka yang bernama Akba juga Angkat bicara, "Rencana Ke Gunung Kathah, Uhm, itu Rencana yang cukup gila sih menurutku, namun demi mencari keabadian sejati, kita akan mencapai puncaknya, apapun caranya."
Mereka semua yang ada disana tertawa Terbahak-bahak.
Yang lain yang bernama Agazen juga berkata, "Uhm, Gunung Kathah Ya, Gunung yang penuh dengan hal Diluar nalar itu."
Vain saat itu berbalik ke arah mereka dan menuju Kursi untuk Duduk.
Lalu Vain berkata, "Benar, Gunung Kathah memang memiliki semua itu, maka dari itu, itulah yang kita Incar."
Eldpirh berkata dengan serius, "mari kita bahas tentang isinya."
Vain tersenyum sambil mengangguk, "hoh, boleh juga."
Semuanya juga setuju.
Eldpirh mulai berkata, "kalian pasti sudah tahu tentang tempat itu berisi ketakterhinggaan yang tak terhitung bukan."
Akba mengangguk pelan, "ya tentu, Aleph-Null, Aleph-One, Dan Seterusnya hingga Aleph-Aleph-Null, dan seterusnya hingga tak terhitung jumlahnya, segala Aleph ada disana, Semua Ketakterhinggaan ada disana."
Agazen Juga Menambahkan, "Bukan hanya itu saja, bawahanku pernah berusaha Melewatinya, dan hasilnya, dia Tercengang hingga saat ini masih dalam perawatan."
Vain Kaget dan berkata, "A-apa, apa yang terjadi padanya."
Agazen semakin serius, "dia bilang, dia telah melewati Aleph-Null dan menuju Aleph-One, dan Seterusnya, Namun di perjalanan, dia telah terkirim ke sebuah Gurun yang tak berujung, Gurun itu sangat aneh, dan Dia melihat Para Kardinal yang tidak terjangkau, bukan hanya itu saja, Bahkan Kardinal Besar lainnya ada disana."
Eldpirh terkejut, "A-apa, I-itu. Lalu kenapa dengan Bawahanmu."
Agazen Menjawabnya, "Ya, Dia terkejut hingga jatuh Pingsan, dan dia entah kenapa ada di hutan, jauh dari Gunung Kathah, seperti ada yang menteleportasikannya."
Akba semakin terpukau namun juga Tercengang, "Itu luar biasa, apakah Gunung Kathah itu segila itu, Ahahaha."
Vain Mengangguk, "Ya, benar-benar luar biasa, namun juga gila. Gunung Kathah Ya, jika kita semua mendapatkan seluruh Gunung itu, kita akan."
Semuanya tertawa Jahat, semua penjaga yang berdiri Pun juga Ikut tersenyum jahat.
Agazen berkata dengan keras, "Tidak peduli seberapa tak terhitungnya Ketakterhinggaan itu, semua Aleph Itu, dan semua Kardinal Besar itu, kita akan mendapatkan semua kekuasaan itu, Huahahahhaha."
Namun, Saat Mereka sedang tertawa dengan senang, Tiba-tiba Saja ada Suara tertawa yang bukan dari mereka.
Mereka segera menyadarinya dan segera menatap sekelilingnya.
Eldpirh berteriak, "Siapa Kau, cepat keluar."
Semua Penjaga bersiaga untuk menjaga mereka semua.
Namun, Tiba-tiba Saja dari Jendela, duduk seorang anak kecil dengan jubah hitam legam.
Dengan mata merahnya yang menyala, Dia menatap mereka.
Anak itu berkata dengan dalam, seperti suara yang datang dari kedalaman Jurang, "Aku, aku adalah The Darkest Knight, dia yang memburu kegelapan dalam bayangan malam. Kalian bisa memanggilku Eclipse."
Vain dengan kesal berteriak, "Hah, Eclipse, jangan bercanda, kau hanya anak kecil. semuanya serang dia."
Saat itu juga, semua Penjaga disana menyerang Eclipse.
Penjaga segera menyerang Eclipse dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari ratusan kali kecepatan suara.
Namun Eclipse menghindarinya hanya dengan bergerak dengan pelan, gerakan-Nya sangat pelan namun dia menghindari semua serangan para Penjaga dengan sangat sempurna.
Saat Itu Juga Eclipse segera pergi ke belakang Vain dan yang lainnya.
Semuanya segera menoleh ke Eclipse yang sudah ada di belakang mereka.
Saat Itu, Eldpirh berkata dengan keras, "Cepat Kalian gunakanlah Artefak Kacamata kalian, Untuk membuat kalian bisa melihat kecepatan yang lebih cepat dari kecepatan cahaya."
Semua Penjaga segera Mengangguk dan mengambil Kacamata yang dimaksud oleh Eldpirh, dan memakainya.
Segera setelah itu Semua Penjaga kembali membentuk Formasi dan melindungi Vain dan yang lainnya semua.
Para Penjaga segera Mengalirkan sihirnya ke tubuh, Armor, dan Senjata mereka.
Setelah Itu, semua Penjaga menyerang Eclipse.
Namun Eclipse hanya Tersenyum kecil, "Heh, bagus sekali, namun hanya dengan memiliki Keunggulan karena Sihir, kalian jangan berpikir bisa mengungguliku."
Dan saat itu juga, Eclipse mengayunkan pedang Hitam Legamnya ke arah para Penjaga, dan semua penjaga Pun terhempas keluar dari Mansion.
Vain dan yang lainnya juga terhempas dan kini berada di luar Mansion.
Para Penjaga Bangkit, dan semua luka mereka sembuh dalam sekejap.
Semua luka parah mereka Beregenerasi dalam satu detik.
Salah satu dari penjaga berkata dengan pelan, "B-bagaimana Mungkin."
Eclipse Tertawa pelan, "Fufufufu, jika kalian memiliki Keunggulan karena Sihir, maka aku hanya perlu mengungguli Keunggulan Sihir kalian dengan sihirku. itu mudah saja."
Vain berdiri dengan pelan, "A-apa Maksudmu."
Eclipse Tertawa Pelan sekali lagi, "Fufufufu, apakah kalian tidak tahu, Diatas Keunggulan masih ada Keunggulan lainnya, di diatasnya masih ada lagi, dan seterusnya, terus seperti itu tanpa ada ujung dan akhirnya, itu adalah Hierarki tanpa akhir dari sebuah Keunggulan."
Eldpirh, Akba, dan Agazen berdiri juga, dan para Penjaga juga berdiri.
Semua Penjaga Bersiap menyerang Eclipse.
Eldpirh, Akba, Agazen, dan Vain juga bersiap menyerang Eclipse.
Mereka semua menyelimuti tubuh dan senjata mereka dengan Sihir secara besar-besaran.
Salah satu Penjaga berkata dengan keras, "Tidak peduli seberapa tak terbatasnya dirimu, kami akan melampauimu hingga menganggap Ketidakterbatasanmu itu sebagai satu, HYAHHHH."
Semuanya menyerang Eclipse dengan kecepatan cahaya, dan Eclipse yang diserang hanya berdiam diri, dan saat itu semua serangan itu mengenainya.
Namun yang terjadi, Eclipse tidak Terluka, tidak memiliki kerusakan apapun dalam tubuhnya.
Eclipse tertawa dengan keras, "Ahahahaha, kalian menganggap Ketidakterbatasan milikku sebagai Satu. Kalau begitu, aku akan menganggap Ketidakterbatasan milik kalian sebagai Satu, dan aku adalah tak terbatas."
Saat Itu, Eclipse menyerang Semua Penjaga, dan dalam Nol detik, Tiba-tiba Saja, semua Penjaga sudah terbunuh.
Bukan hanya Penjaga, namun Semua Orang disana Selain Vain telah dibunuh.
Saat Ini hanya tersisa Vain seorang Diri.
Vain yang ketakutan terjatuh, "A-apa, T-tidak, berhenti jangan mendekatiku, aku akan memberikan apapun padamu, Tolong jangan membunuhku."
Eclipse hanya mendekatinya, terus mendekatinya dalam diam, dan saat sudah tepat di depan Vain, Eclipse membuka Tudungnya.
Dan saat Vain melihat wajahnya saat dia menatap keatas, dia yang sedang bersujud Tercengang.
Vain yang Tercengang berkata, "A-apa, bagaimana mungkin, kau, kenapa kau, Joshua Von Phoenix."
Eclipse atau Joshua menatap kebawah, Tempat Vain Bersujud, dan berkata, "Kenapa?. ada apa Vain Ezreija. Kenapa kau melakukan semua itu, kau juga yang membiarkan Kakakku diculik oleh para bandit itu bukan."
Vain yang ketakutan menjadi sangat takut, "T-tidak, itu-itu..."
Eclipse hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan, "Tidak ada yang perlu dibantah. Kau bertingkah sangat baik kepadaku dan kakakku Sebagai Penasehat Ayahku, namun kau sekarang Mengkhianati Ayahku, kau akan mati disini, Vain Ezreija."
Vain saat itu berdiri, dan berusaha kabur, namun, sebelum dia berlari, kedua kakinya sudah terpotong-potong menjadi kecil.
Vain kesakitan, semakin merasa kesakitan.
Namun, tidak cukup sampai disana, Eclipse memotong kedua tangannya.
Vain semakin menderita.
Dan saat itulah, Jantung Vain ditusuk oleh Eclipse.
Namun Vain Belum Mati, karena semua Makhluk tidak akan mati, selama Esensi mereka masih ada.
Dan karena Itu, Eclipse segera Menghancurkan Esensi Vain, dan Esensi Rekan-Nya dan para Penjaga itu.
Dan mereka semua Pun Terbunuh dengan cara yang sangat kejam.
Eclipse menatap mayat mereka semua, dan saat itu, Eclipse melihat sebuah Buku di saku Agazen.
Eclipse segera mengambil buku ini, dan tersenyum tipis, lalu Ia Pun menghilang dalam Nol detik.
Saat itu, Haidar yang terbaring lemas karena Luka-lukanya, dia mengambil sebuah Botol berisi beberapa Pil dari Saku-Nya.
Delta Berjalan ke arah Alpha dan Membelakangi Haidar.
Namun Tiba-tiba saja. "GYAHHH."
Tiba-tiba saja, Haidar menjadi semakin besar dan memiliki Wujud yang menjadi mengerikan, dan menyerang Delta dengan pedangnya yang menjadi lebih besar.
Dan Delta yang terkena hingga terbelah menjadi dua, kepala dan lehernya telah terpisah.
Seven Eclipse yang melihatnya kaget, namun tetap tenang tidak panik.
Saat Itu, Haidar berkata dengan marah, "Kalian Brengsek, kalian telah memaksaku menggunakan Pil ini, GYAHHHH."
Haidar berniat menyerang Alpha.
Namun Tiba-tiba saja, Haidar Terpental ke dinding Markas itu, Hingga Dinding-Nya hancur, dan terus hancur.
Markas Di Bawah Tanah Ini, Dindingnya telah Hancur akibat dari Terpentalnya Haidar.
Saat Haidar akhirnya berhenti Terpental, Ia menatap ke depannya, dan Ia melihat Delta namun dengan kepala yang tidak ada.
Saat itu, Delta tanpa kepala itu mencari-cari kepalanya, dan Epsilon yang didekatnya mengambilkan kepalanya.
Dan Delta Pun memasang kembali Kepalanya, dan kepala dan lehernya yang terbelah itu Beregenerasi dan kembali menyatu.
Delta saat itu berkata dengan marah, "Tch, beraninya dia menyerangku saat aku tidak melihatnya, Bos pernah berkata bahwa itu adalah Tindakan Curang."
Alpha yang mendengarnya hanya berkata dengan pelan, "Tidak Delta, biarkanlah hal itu, aku ingin menanyakan beberapa hal padanya."
Saat itu Alpha Berjalan ke arah Haidar, diikuti oleh yang lainnya.
Saat sudah berada di depan Haidar yang Duduk lemas setelah terpental karena Delta. Alpha Ingin Menanyai Haidar.
Saat Itu Alpha Berkata dengan Tenang, "Namamu Haidar Bukan. Bisakah kamu menjelaskan Pil apa itu?"
Haidar yang menyadari bahwa Dia telah kalah, hanya menghela nafas kecewa pada dirinya sendiri.
Haidar yang menghela nafas akhirnya menjawab pertanyaan Alpha, "Uhm, Itu adalah Pil hasil Eksperimen Kultus itu."
Alpha Mengangguk, "Apa maksudmu Kultus Armageddon."
Haidar tiba-tiba saja Tercengang karena itu, "A-apa, bagaimana kamu tahu itu."
Alpha menggelengkan kepalanya, "itu tidak penting sekarang. jawablah pertanyaanku."
Haidar menghela nafas lalu akhirnya Mengangguk, "Baiklah, akan aku jawab pertanyaanmu. Pil Ini adalah Hasil Eksperimen dari Kultus Armageddon. Pil Ini tidak bisa digunakan oleh eksistensi dengan dimensi rendah, seperti manusia dengan enam hingga tujuh dimensi, delapan hingga sembilan dimensi, itu semua tidak bisa menggunakan Pil Ini, hanya Makhluk dengan sepuluh Dimensi dan seterusnya hingga tak terbatas yang dapat menggunakan Pil Ini. Pil Ini akan menaikkan kecepatan, kekuatan, dan bahkan menaikkan tingkat eksistensi Makhluk, dan meningkatkan dimensi mereka, karena Tadi aku menggunakan Artefak Multidimensional Barrier dan membuat aku berada di dua belas Dimensi, sekarang Ini aku berada di Dimensi dua kali dari Dua Belas Dimensi, berarti dua puluh empat dimensi itulah dimensi tempat sekarang aku berada."
Beta Mengangguk dengan pelan sambil menulis semua informasi itu di bukunya, dan Beta berkata, "Baiklah aku mengerti. Lalu bagaimana jika seseorang itu berada di Dimensi tak terhingga."
Haidar tersenyum kecil dan lalu Menjawabnya, "Itu mudah saja, apakah kalian tahu Teori himpunan yang dipanggil Aleph-Null?"
Beta dan yang lainnya kecuali Delta mengangguk mengerti.
Haidar melanjutkan, "Itulah Sifat sebenarnya dari orang-orang berdimensi tak terhingga."
Beta Tercengang dan Terdiam, lalu berkata, "A-apa maksudmu?"
Haidar menutup matanya lalu Membukanya kembali dan lalu mulai menjelaskan, "Orang-orang Berdimensi Tak Terhingga seperti itu, jika menggunakan Pil Ini akan menjadi orang berdimensi tak terhingga yang lebih tinggi. Itu adalah Aleph-One yang lebih besar dari Aleph-Null. Dimana Diatas Ketakterhinggaan Aleph-Null ada Ketakterhinggaan yang lebih besar seperti Aleph-One, namun Aleph-One Pun diatasnya masih memiliki Aleph-Two yang lebih besar dari Ketakterhinggaan Aleph-One, dan begitu terus-menerus seterusnya hingga tak terhitung jumlah Hierarki tak berujung tersebut. Seperti itulah Orang-orang Berdimensi Tak Terhingga."
Beta Mengangguk dengan diam, dan setelah itu berkata, "Jadi… maksudmu orang-orang berdimensi tak terhingga masih bisa menjadi orang-orang berdimensi yang lebih tak terhingga dari Ketakterhinggaan sebelumnya? Begitu?"
Haidar mengangguk pelan, "Kau benar."
Tampaknya, semua Seven Eclipse selain Alpha, Eta, dan Delta Tercengang mendengar hal itu.
Alasan Alpha, Eta, dan Delta tidak Tercengang adalah karena…
Alpha tentu mengetahui hal itu.
Dan Eta sudah memahami semua itu.
Sementara Delta, dia tidak memikirkan hal itu, bahkan tidak bertingkah seperti tidak mendengar apa-apa.
Haidar saat itu menambahkan, "kalian tentu tahu tentang Dimensi Tak Terhingga. Para Aleph adalah dimensi tak terhingga. Pertama ada Aleph-Null, Aleph-Null sendiri Berjumlah Tak Terhitung. Namun Aleph-Null yang berjumlah tak terhitung itu hanyalah 'Satu Narasi', dan ada Pula Aleph yang lebih besar dari Aleph-Null yang Berjumlah tak terhitung itu, Yaitu Aleph-One. Aleph-One adalah 'Aleph-Null yang tak terhitung jumlahnya yang ditumpuk-tumpuk menjadi Satu', dan Tak Terhitung Aleph-One adalah 'Aleph-Null yang berjumlah tak terhitung yang lebih tak terhitung' dan itu akan tetap menjadi 'Satu Narasi' namun itu 'Satu Narasi yang lebih besar', dan hal itu terus-menerus berlanjut seterusnya hingga tanpa akhir dan tanpa ujung. Setelah Aleph-One juga ada Aleph-Two, dan Seterusnya tanpa ada akhirnya."
Alpha yang mendengarkan Tercengang dalam pikirannya, dan Berpikir dengan tenang, "A-apa Ini, Penjelasan Ini… mirip seperti penjelasannya The Eclipse."
Epsilon yang dari tadi diam saja mulai berbicara, "Baiklah jadi seperti itu. Bagaimana dengan Uhm… Kultus Armageddon."
Haidar Menghela nafas, "hahh, sebenarnya aku tidak ingin menjelaskan ini, namun. Kultus Armageddon atau… Kultus Diabolos. Kultus Diabolos adalah Nama Samaran dari Kultus Armageddon. Singkatnya Kultus Armageddon adalah kultus yang mengumpulkan Esensi Terkutuk."
Epsilon Menyipitkan matanya, "Esensi Terkutuk itu… memang buat apa?."
Haidar menggelengkan kepalanya, "Aku tidak terlalu tahu tentang semua itu, namun… kemungkinan Pria yang sedang menuju kesini mengetahui hal itu."
Epsilon Kaget dengan perkataan Haidar, "Ehh, apa."
Semuanya segera Bersiaga menyerang, mereka semua menoleh dan menatap sekelilingnya, untuk melihat Pria yang dimaksud oleh Haidar.
Saat Itu, Mereka semua melihat seorang Pria dengan Jubah Hitam Legam, yang langkahnya menggema dalam Kesunyian.
Beta yang melihatnya berkata dengan gembira, "ehh, kenapa anda ada disini Eclipse-sama."
Pria itu adalah Eclipse, yang menemui mereka setelah tugasnya selesai.
Eclipse Menjawab Beta. "Aku telah menyelesaikan tugasku, jadi aku ingin melihat Berjalannya Rencana kalian."
Eclipse berjalan semakin mendekat ke arah mereka, dan menatap Haidar.
Alpha yang disampingnya bertanya, "Eclipse, Dia tadi bilang bahwa kau mungkin mengetahui tugas Kultus Armageddon, sebenarnya apa itu."
Eclipse tersenyum tipis, "Oh, aku tadi menemukan Informasi soal itu. Kultus Armageddon…" Eclipse berhenti sejenak, lalu kembali melanjutkan, "...Tugas Kultus Armageddon adalah membangkitkan… Iblis Jurang."
Alpha dan yang lainnya, Kecuali Delta, Tercengang dan Terdiam.
Eclipse lalu menambahkan dengan suara yang dalam, "Perwujudan dari Kedengkian Narasi atau Negative Plot, Sang Iblis Jurang."
Saat Itu Alpha Berkata, "Oh jadi seperti itu ya… Semua Informasi penting sudah kita dapatkan dengan itu."
Eclipse mengangguk pelan, "kalau begitu ayo kita pergi."
Saat Mereka semua akan pergi, mereka dihentikan oleh Haidar, "Tunggu."
Eclipse berhenti dan menoleh ke arah Haidar, "ada apa."
Haidar segera berkata dengan tegas, "Tolong Bunuhlah aku."
Eclipse mengangguk mengerti dan berkata, "Apa Alasannya."
Haidar menghela Nafas, "Percuma aku kembali ke Pihak Kultus Armageddon, aku akan tetap mati, namun kematianku bahkan lebih buruk dari kematian di tanganmu."
Eclipse mengangguk pelan, "Baiklah, akan kebunuh kau."
Haidar Menghela Nafas lega, "Fiuhh, Terimakasih."
Eclipse segera Melakukan Kuda-kuda untuk Menyerang Haidar, "Tidak perlu Berterimakasih."
Dan Saat itu Juga, Eclipse Menusuk Jantung Haidar Eclipse juga menghapus Esensi Haidar.
Bagi Kebanyakan Orang, Terbunuh dengan Esensinya yang Terhapus adalah sesuatu yang jauh lebih buruk dari kematian, namun bagi orang yang sudah tahu Hakikat sebenarnya dari kehidupan, Mereka akan menganggap kematian mereka karena Esensinya Terhapus Sebagai Kehormatan sejati.
Haidar tersenyum untuk terakhir kalinya, dan berkata dalam suara yang sangat pelan, namun saat itu, Ia mati…
Lalu Eclipse berbalik dan Pergi Membelakangi Haidar, dan keluar dari Markas tersebut.
Alpha dan yang lainnya mengikutinya.
Saat Itu Eclipse berkata, "Alpha."
Alpha Menjawabnya, "ada apa?"
Eclipse menutup matanya lalu Membukanya kembali menatap ke depan dengan serius berkata, "Kalian kembalilah terlebih dahulu, aku ada urusan disini."
Alpha dan yang lainnya mengangguk, "Baik."
Lalu mereka Pun menghilang.
Setelahnya, Eclipse berjalan dengan pelan namun Langkahnya menggema.
Menuju ke tempat Claire Dipenjara.
Namun bukan hanya itu saja, selain ke tempat Claire, Eclipse juga mengambil beberapa Dokumen dan Informasi dari Dokumen-dokumen yang ada di tempat Ini.
Sesampainya Eclipse di tempat Dipenjaranya Claire, Dia Menatap Claire.
Claire yang lemas Menatap Eclipse dengan lemas, Claire telah kehilangan banyak darah, dan saat ini Ia sangat pucat.
Claire berkata dengan pelan dan lemah, "S-siapa kau."
Eclipse menggelengkan kepalanya, "Aku bukanlah siapa-siapa…"
Dan pada saat itu juga, Eclipse menebas Semua Rantai yang mengikat dan memborgol Claire.
Claire yang Terbebas duduk dengan lemas.
Lalu Eclipse Menyalurkan Sihirnya ke tubuh Claire, dan Claire Sedikit demi sedikit mulai sembuh.
Semua Luka dan kotoran sembuh dan hilang total, dan Darahnya juga Terisi.
Claire Tercengang dalam Kekagetan, "eh, apa? Kau menyelamatkanku."
Eclipse mengangguk, "Aku bukanlah siapa-siapa, namun aku bukan di pihak orang jahat dan orang baik."
Setelah mengatakan Itu, Tiba-tiba Saja Eclipse menghilang entah kemana.
Menyisakan Claire seorang yang masih hidup di Markas tersebut.
----------
Kala Itu, di sebuah Perpustakaan tersembunyi jauh Di bawah Tanah.
Gadis kecil dengan Rambut Merah Muda menatap ke depannya dengan sangat takut namun sangat sedih, Ia menangis.
Lalu Ia berlari kedepannya, dan didepannya itu… terdapat Seorang Perempuan yang berambut Merah Muda sama seperti Gadis Kecil itu, dia adalah Ibunya.
Ibunya Jatuh, dengan kedua tangan dan kedua kaki yang tertusuk, dan di jantungnya yang tertusuk, namun benda yang digunakan untuk menusuknya hilang entah kemana.
Sementara Gadis Itu Berteriak Sekencang-kencangnya.
Namun, Tiba-tiba Saja ada seseorang yang berlari dari pintu masuk ke tempat Ini.
Orang itu adalah Pria dewasa yang mungkin lebih Tua dari Ibu Dari Gadis itu.
Pria Itu Tercengang, kaget, dan Tak percaya dengan apa yang dia lihat, dia menutupi mulutnya yang terbuka lebar karena pemandangan di depannya. Mayat dari Ibu Gadis Itu.
Di Sebuah Kamar yang sangat besar dan Mewah, Seorang Gadis Berambut Merah Muda terbangun dari tidurnya.
Dia berjalan ke tempat Dia Menata Rambutnya, dan melihat wajahnya di Cermin, lalu dia berjalan menuju sebuah pintu yang sepertinya pintu ke kamar mandi pribadi.
Saat Itu Ia Melepas Baju Tidurnya dan mulai mandi.
Satu Jam kemudian, Ia selesai mandi.
Ia langsung memakai handuknya dan lalu memakai Pakaian.
Dia segera Menata Rambutnya di tempat Ia biasanya menata rambut.
Lalu Setelahnya Ia Segera membuka pintu kamar, dan pergi keluar Kamar.
Di Lorong-lorong Mansion-Nya Ia bertemu dengan beberapa pelayan yang menyapa-Nya dan Ia juga menanggapi mereka dengan sopan.
Saat Itu, Ia harus Makan terlebih dahulu, dan lalu pergi keluar Mansion dan menuju tempat Ia berlatih.
Ia sering berlatih dengan seorang Profesor, berlatih tentang Matematika, tentang Teori Himpunan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan penelitian.
Ia adalah gadis yang sangat suka Penelitian, dan Ia bercita-cita menjadi Ilmuwan dan Matematikawan yang Terkenal seperti Ibunya yang telah Tiada.
Saat Sampai di Ruang Makan, dia melihat seorang Pria yang sepertinya adalah Ayahnya, namun dia bukanlah ayah kandungnya, melainkan ayah tiri, ayah yang Merawatnya setelah kedua orangnya telah tiada.
Pria Itu berkata kepadanya, "Selamat Pagi Sherry."
Gadis itu yang bernama Sherry menjawab dengan lembut, "Selamat pagi ayah."
Sherry duduk di kursi yang berhadapan dengan Pria itu.
Dan setelah mengobrol tentang beberapa hal mereka Pun memakan makanan yang sudah disiapkan oleh para Pelayan.
Beberapa menit atau mungkin sudah satu jam, setelah Sherry Memakan Makanannya, Ia Berpamitan dengan ayah tirinya untuk pergi ke Tempat latihannya.
Dan Sherry Pun berangkat. Sherry sekarang masih Berumur sembilan tahun, namun Ia dipanggil jenius karena kejeniusannya.
Di Sebuah Laboratorium, yang memiliki banyak sekali Catatan-Catatan, dan Benda-benda aneh.
Ini adalah Laboratorium dari Sebuah tempat penelitian yang sangat terkenal di seluruh kerajaan Hydra.
Disana, Sherry Pergi Ke sebuah Ruangan.
Dan disana seseorang yang sudah menunggunya menyambutnya.
Orang itu berkata kepada Sherry, "Oh, kau sudah datang ya Sherry, selamat pagi."
Sherry menundukkan kepalanya dan menjawab dengan lembut, "Selamat pagi Profesor."
Seseorang akan Sherry panggil Profesor adalah Gurunya, Profesor tersebut memiliki Nama William.
Saat Itu mereka mulai berbicara tentang hal-hal yang cukup tidak penting, namun beberapa juga penting.
Dengan William yang mengajari Sherry tentang penelitian, Matematika, dan Fungsi dari Benda-benda aneh yang ada disana.
Namun Saat Mereka Beristirahat selama dua jam.
Sherry Mengajukan pertanyaan, "Profesor, sebenarnya Universe itu seperti apa."
William Yang mendengarnya Memegangi dagunya, dan Ia Menatap sebuah Gambar, itu adalah Gambar Tata Surya.
Lalu William Menjawabnya Dengan pelan, "untuk dapat menjawab pertanyaanmu, aku perlu untuk menjelaskan Planet, jadi aku akan menjelaskan tentang Planet terlebih dahulu."
William mulai menatap langit-langit laboratorium, dan lalu Ia menutup matanya lalu Membukanya lagi.
Saat Itu, William mulai menjelaskan dengan nada pelan namun dalam, "seperti yang kita ketahui, Universe adalah struktur yang sangat kompleks dan rumit, Sebuah Hierarki yang teramat Rumit. Dan yang dibangun dari kehampaan."
Sherry Mengangguk mengerti.
William melanjutkan, "Planet Pertama, yang paling dasar, adalah planet kosong. Sebuah planet tanpa penghuni, tanpa bentuk, tanpa isi. Kita sebut ini sebagai himpunan kosong."
William berhenti menunggu Sherry memahaminya.
Sherry mengangguk dan berkata, "Jadi bagaimana selanjutnya?"
Lalu William melanjutkan, "Planet kedua terbentuk di sekeliling planet pertama. Ini adalah sebuah planet yang hanya memiliki satu penghuni: planet kosong itu sendiri. Sebuah planet tunggal yang mengorbit di sekitar kehampaan."
Sherry mengangguk mengerti, "Lalu bagaimana dengan Planet Ketiga?"
William tersenyum tipis, lalu melanjutkan, "Planet ketiga lebih kompleks. Ia memiliki dua jenis penghuni: planet kosong, dan planet yang hanya berisi planet kosong. Sebuah sistem planet kecil yang mulai menunjukkan kerumitan." William berhenti sejenak, sebelum melanjutkan, "semakin tinggi kita naik, semakin banyak jenis planet yang kita temukan. Setiap planet baru dibangun dari planet-planet yang berada di bawahnya, seperti tata surya yang berkembang dari debu kosmik. Beberapa planet hanya memiliki beberapa penghuni, sementara yang lain memiliki jumlah penghuni yang tak terhitung banyaknya."
Sherry mengangguk dengan Cepat, dengan mata berbinar-binar dan Kagum, Ia mengangguk. "Jadi… Setiap Planet Adalah sebuah Himpunan." Ucap Sherry.
William melanjutkan, "Kau benar sekali. Dan setiap planet ini membentuk tata surya, Tata Surya yang diketahui dengan teleskop mungkin besar, namun aslinya jauh lebih besar dari yang kita lihat dan amati, Tata Surya memiliki Ukuran yang tak Terhingga, setiap Planet Adalah Himpunan Kosong, dan masih memiliki Planet yang mengandungnya, dan Planet yang mengandungnya juga dikandung oleh planet yang lebih besar, dan seterusnya, itu adalah Hierarki yang tak berujung, Seperti penjelasanku sebelumnya. Dan dari Hierarki dan Jumlah Planet yang tak terhitung itulah, Terbentuknya Tata Surya, dengan planet-planet mengorbit di sekitarnya. Tata surya ini juga berjumlah tak terhitung, Tata Surya ada dimana-mana di setiap tempat di Galaksi, satu Galaksi memiliki tak terhitung Tata Surya. Dan selain itu juga ada Bintang-bintang bercahaya yang lebih besar dari semua Planet-planet itu, namun Bintang-bintang itu juga seperti Planet-planet itu tadi, hanya ukurannya yang lebih tak terhingga saja yang membedakannya, dan Bintang-bintang itu juga seperti Planet yang membentuk Tata Surya, Bintang juga membentuk hal yang mirip dengan hal itu, itu disebut Rasi Bintang. Yang kemudian semua Tata Surya dan semua Rasi Bintang bergabung membentuk galaksi yang berukuran tak terhingga, masing-masing dengan struktur dan kerumitannya sendiri. Dan galaksi juga berjumlah tak terhitung, dan lagi-lagi seperti Planet dan Bintang, Galaksi Itu adalah Himpunan Kosong yang lebih besar dari semua Planet dan semua Bintang, semua Galaksi yang berjumlah tak terhitung itu kemudian membentuk hal yang mirip seperti Tata Surya dan Rasi Bintang, itulah yang kita sebut Universe."
Sherry yang mendengarnya Ternganga tak percaya, "A-apa, jadi Tata Surya sendiri adalah hasil dari sebuah kumpulan Himpunan kosong. Rasi Bintang adalah hasil dari sebuah Kumpulan Himpunan kosong yang lebih besar. Dan Universe adalah hasil dari sebuah Kumpulan Himpunan Kosong yang jauh-jauh lebih besar lagi."
William mengangguk, "kau benar, dimana Universe mengandung Himpunan Kosong yang lebih kecil seperti Planet, lalu Kumpulan Planet yaitu Tata Surya. Dan Himpunan kosong besar seperti Bintang, lalu Kumpulan Bintang yaitu Rasi Bintang. Dan akhirnya Himpunan Kosong yang membentuk Universe itu sendiri. Jadi Universe adalah hasil, dari kumpulan semua Himpunan Kosong yang tak terhitung jumlahnya dan tak terhingga ukurannya. Dan perlu diingat. Sebenarnya Universe tidak hanya terbentuk dari Kumpulan Himpunan Kosong yang tak terhitung saja, namun juga terbentuk dari Himpunan-Himpunan lain yang sama atau yang lebih kompleks dari Himpunan Kosong."
Sherry berkata dengan pelan, "Universe yang Tak berujung."
William yang mendengarnya berkata "Ya kau benar. Universe yang tak berujung, yang terus berkembang, yang setiap bagiannya terhubung dengan bagian lainnya dalam tarian kosmik yang rumit dan menakjubkan. Sebuah struktur yang dibangun dari kehampaan, namun mampu menampung semua kemungkinan himpunan yang ada."
Sherry mulai berkata, "Jadi," katanya akhirnya, suaranya hampir berbisik, "setiap bilangan, setiap konsep matematika, sebenarnya adalah sebuah planet dalam Universe ini?"
William Mengangguk dengan senyum tipis, "Dalam arti tertentu, ya. Angka nol, sebagai planet kosong, adalah fondasinya. Satu adalah planet yang berisi nol. Dua adalah planet yang berisi nol dan satu. Dan seterusnya yang tak berujung. Setiap bilangan adalah sebuah planet yang dibangun dari planet-planet sebelumnya, sebuah struktur yang terdefinisi dengan jelas dalam hierarki Universe ini."
Sherry lalu bertanya, "Tapi bagaimana dengan konsep-konsep yang lebih abstrak? Bagaimana dengan fungsi, himpunan tak hingga, atau bahkan konsep ketakhinggaan itu sendiri?"
"Itulah keindahannya," Jawab William, matanya berbinar. "Universe ini mampu menampung semua itu. Konsep-konsep yang lebih abstrak diwakili oleh planet-planet yang lebih kompleks, planet-planet yang mungkin memiliki jumlah penghuni yang tak terhitung, atau bahkan planet-planet yang penghuninya sendiri adalah galaksi-galaksi lain. Ketakhinggaan itu sendiri, adalah satu dengan Universe ini, suatu konsep yang melampaui pemahaman kita, namun tetap terstruktur dan terdefinisi dalam kerangka hierarki yang menakjubkan ini."
Sherry terpaku. Ia membayangkan sebuah struktur yang begitu besar, begitu kompleks, sehingga melampaui batas imajinasinya. "Apakah kita pernah benar-benar memahami Universe ini?" tanyanya.
William menggelengkan kepalanya. "Kita hanya bisa mengungkap sedikit demi sedikit misterinya. Universe ini, adalah sebuah perjalanan tanpa akhir, sebuah petualangan intelektual yang akan terus menantang dan menginspirasi kita selama berabad-abad yang akan datang. Ini adalah sebuah bukti keindahan dan kekuatan matematika, kemampuannya untuk menciptakan struktur yang begitu rumit dan elegan dari kehampaan."
Setelahnya Sherry Bertanya, "Uhm… apakah Universe Ini… hanya satu-satunya yang ada?"
William yang mendengarnya Menggelengkan kepalanya dengan pelan, "Tidak, itu salah besar Sherry. Universe berjumlah tak terhitung. Dan coba engkau bayangkan, Universe yang Tak terhitung itu ditumpuk-tumpuk. Ditumpuk menjadi satu kesatuan yang maha besar."
William berhenti sejenak, membiarkan kata-katanya meresap ke dalam pikiran Sherry.
"Dan kemudian," William melanjutkan, "tumpukan Universe itu, ditumpuk lagi. Ditumpuk dengan tumpukan Universe lainnya yang tak terhitung jumlahnya. Dan tumpukan-tumpukan itu, ditumpuk lagi, dan lagi, dan lagi… tanpa akhir."
Sherry tercengang. Ia membayangkan tumpukan Universe yang tak terhingga, menjulang tinggi melewati batas imajinasinya, sebuah struktur yang begitu besar dan kompleks sehingga melampaui pemahaman manusia.
Sherry mulai bertanya, "dan… Setelahnya."
William tersenyum lembut, "Setelahnya… semua tumpukan Universe itu, ditumpuk kembali menjadi satu. Dan kemudian, prosesnya berulang lagi. Ditumpuk, ditumpuk lagi, lagi, dan lagi, dan lagi, dan seterusnya… tanpa akhir. Itulah misteri terbesar Luar Angkasa, Sherry. Siklus penumpukan Universe yang tak berujung, sebuah Penumpukan Universe yang tak terbayangkan, yang terus menumpuk Universe dan menumpuk selamanya." Ia terdiam sejenak, kemudian menambahkan dengan suara pelan, "Dan di tumpukan itu… kita ada."
Sherry saat itu mengangguk mengerti, lalu berkata, "bagaimana jika Profesor menjelaskan Tentang Planet dengan lebih sederhana. Saya sudah paham, namun sedikit tidak paham di bagian itu."
William mengangguk mengerti, lalu mulai menjelaskannya, "ada sebuah planet kosong. Kita sebut ini Planet Nol. Ini adalah awal dari Universe kita."
Anya mengangguk, memahami konsep himpunan kosong yang telah dijelaskan sebelumnya.
William melanjutkan, "Sekarang. ada sebuah planet baru, Planet Satu. Planet Satu ini hanya berisi satu penghuni: Planet Nol. Jadi, Planet Satu adalah sebuah himpunan yang anggotanya adalah Planet Nol." Ia berhenti sejenak, lalu melanjutkan. "Lalu ada Planet Dua. Planet Dua berisi dua penghuni: Planet Nol dan Planet Satu. Lihat? Setiap planet baru dibangun dari planet-planet yang telah ada sebelumnya."
Sherry mulai memahami. "Jadi, Planet Tiga akan berisi Planet Nol, Planet Satu, dan Planet Dua?"
William mengangguk Puas, "Tepat sekali. Dan begitu seterusnya. Setiap planet adalah perwujudan sebuah himpunan yang berisi semua planet yang berada di 'tingkat' di bawahnya. Ini adalah cara sederhana untuk menggambarkan hierarki dalam Universe ini. Setiap planet lebih kompleks daripada planet sebelumnya, karena mengandung semua planet yang telah ada sebelumnya. Kita bisa melanjutkan ini sampai tak terhingga. Setiap bilangan bulat positif akan berwujud oleh sebuah planet dalam Universe ini. Nol adalah fondasinya, dan setiap bilangan berikutnya dibangun diatasnya. Ini adalah cara yang sangat sederhana untuk memahami struktur Universe ini, namun ia menyimpan kompleksitas yang luar biasa."
"Tapi bagaimana dengan konsep yang lebih kompleks?" Sherry bertanya, mengingat pembahasan mereka sebelumnya tentang Tata Surya dan Rasi Bintang.
William tersenyum. "Konsep-konsep yang lebih kompleks, seperti fungsi matematika atau himpunan tak hingga, akan berwujud planet-planet yang jauh lebih besar dan kompleks. Bayangkan planet-planet yang berisi seluruh tata surya, galaksi, bahkan Universe lainnya. Universe ini, Sherry, adalah sebuah struktur yang tak terbatas, yang terus berkembang dan berevolusi, menampung semua kemungkinan himpunan yang ada."
Sherry Kebingungan dan bertanya, "Mustahil. Kenapa bisa Hanya Planet bisa Menampung Universe, itu sangat Mustahil."
William menggelengkan kepalanya, "Tidak Sherry, dalam Universe yang sifatnya Abstrak seperti itu, hal seperti itu bukanlah hal yang tidak wajar lagi, namun hal yang normal. Paradoks sudah biasa di Universe Ini. Selain ada Planet yang dikandung Universe, mungkin ada pula Planet yang mengandung Universe, itu wajar. Planet Adalah Perwujudan dari Himpunan-Himpunan Matematika, dan banyak sekali Paradoks yang ada di setiap Planet dan Universe."
William berhenti, menunggu Sherry memahaminya.
Kemudian William melanjutkan, "Bayangkan sebuah planet yang mewakili sebuah fungsi matematika yang kompleks. Fungsi ini bisa sangat kompleks, sehingga mampu menghasilkan jumlah output yang tak terbatas. Setiap output ini bisa dianggap sebagai sebuah Universe dalam dirinya sendiri. Jadi, planet tersebut, walaupun hanya sebuah Perwujudan abstrak, mampu 'menampung' Universe yang tak terhingga."
Sherry Bertanya, "Jadi, 'menampung' disini bukan dalam arti fisik, melainkan dalam arti matematis?"
"Tepat sekali," William mengangguk. "Ini adalah cara kita untuk memahami dan menggambarkan kompleksitas Universe ini. Kita menggunakan analogi planet dan Universe untuk memvisualisasikan konsep-konsep matematika yang abstrak. Planet-planet ini bukanlah benda fisik, melainkan Perwujudan dari himpunan-himpunan dan fungsi-fungsi matematika yang kompleks. Dan kemampuan sebuah planet untuk 'menampung' Universe lainnya adalah sebuah Perwujudan dari kemampuan sebuah fungsi matematika untuk menghasilkan jumlah output yang tak terbatas."
William berhenti sejenak, memperhatikan ekspresi Sherry yang mulai tercerahkan.
Lalu William Melanjutkan, "Universe ini, adalah sebuah struktur yang melampaui pemahaman kita tentang ruang dan waktu. Ia adalah sebuah dunia abstrak yang diatur oleh aturan-aturan matematika yang kompleks dan menakjubkan."
Sherry Bertanya dengan lembut, "jika sebuah planet bisa menampung Universe yang tak terhingga, apakah yang menumpuk semua Universe itu, menciptakan siklus tanpa akhir yang Profesor jelaskan sebelumnya, adalah sebuah planet juga?"
William Menjawabnya, "pertanyaan yang bagus dan Sangat mendalam, namun, Jawabannya… tidak Sesederhana itu." Ia berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Konsep 'menumpuk' Universe, seperti yang telah kita bahas, adalah sebuah Hierarki tanpa ujung Ini adalah cara kita untuk memahami dan menggambarkan kompleksitas Hierarki Universe ini. Tidak ada entitas masuk akal, seperti planet, yang menumpuk Universe-Universe tersebut."
Sherry mulai bingung dan bertanya, "Lalu, apa yang melakukannya?"
William menatap Langit-langit Laboratorium, lalu menatap Sherry Dan Menghela napas, lalu Menjawabnya, "itu… adalah… Misteri terdalamnya. Siklus penumpukan Universe yang tak berujung itu adalah sebuah proses abstrak, sebuah operasi matematika yang melampaui pemahaman kita tentang Universe. Ini adalah sebuah proses yang terjadi di luar dimensi-dimensi, sebuah proses yang mungkin hanya bisa dipahami melalui lensa matematika yang paling canggih, Namun aku Pun Masih Ragu akan hal ini." William Berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Penumpukan Universe adalah sebuah operasi matematika yang terus-menerus menghasilkan himpunan-himpunan baru, himpunan-himpunan yang mengandung himpunan-himpunan lainnya, dalam sebuah hierarki yang tak terbatas. Proses penumpukan Universe ini adalah sebuah Perwujudan dari operasi matematika itu sendiri, sebuah proses yang melampaui batas-batas pemahaman kita, namun tetap terstruktur dan terdefinisi dalam kerangka matematika yang menakjubkan."
Sherry mengangguk, terpikirkan beberapa pertanyaan, "Uhm… Profesor, apakah Penumpukan Universe itu tidak ada? atau… ada?."
William Menjawabnya Dengan tenang, "Uhm, itu pertanyaan yang bagus… Penumpukan Universe yang tak terhingga itu… benar-benar ada. Itu bukanlah sekadar konstruksi matematis atau imajinasi belaka. Ada bukti-bukti yang mendukung keberadaannya, bukti-bukti yang mungkin sulit untuk dipahami, namun nyata."
Sherry mengangguk pelan, "bukti apa itu?"
William Menjawabnya Dengan pelan dan Tenang, "Ada beberapa laporan… dari para astronot yang pernah terlempar dari White Hole. Mereka melaporkan telah melihatnya langsung, Anya. Mereka telah melihat penumpukan Universe yang tak terhingga itu. Sebuah pemandangan yang melampaui pemahaman manusia, sebuah pemandangan yang begitu menakjubkan dan menakutkan sehingga sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata." William berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Tentu saja, laporan-laporan ini masih dianggap sebagai anomali, bahkan oleh komunitas ilmiah. Namun, bagi mereka yang telah melihatnya langsung… keberadaan penumpukan Universe yang tak terhingga itu sebuah Realitas yang tak terpahami, dan sebuah realitas yang mengerikan dan menakjubkan. Para Astronot yang pernah melihatnya juga merekam kejadian itu dengan kamera luar angkasa, kau pasti tau, Kamera itu sama sekali tidak bisa digunakan untuk mengedit apapun dan hanya bisa digunakan untuk mengambil gambar saja."
Sherry lalu bertanya setelah paham, "Astronot yang pernah terlempar dari White Hole… White Hole itu… apa?"
William mengangguk pada pertanyaan Sherry, "White Hole Ya… Uhm… itu adalah sebuah Kebalikan dari Black Hole."
Sherry Memiringkan kepalanya, "Kebalikan?"
William Mengangguk dan menjelaskan dengan Tenang, "Benar. Dulu, White Hole dianggap hanya sebagai sebuah konsep teoritis, sebuah hipotesis yang tidak mungkin dibuktikan. Namun, sekarang… kita tahu bahwa White Hole itu ada. Kita telah menemukannya. Jika Black Hole menghisap segala sesuatu ke dalam dirinya, menciptakan singularitas yang tak terukur. maka White Hole… melakukan hal sebaliknya. Ia mengeluarkan materi dan energi ke dalam Universe. Ini adalah sebuah proses yang sangat kompleks dan masih belum sepenuhnya dipahami." William berhenti membiarkan Sherry Mencerna kata-katanya terlebih dahulu, setelahnya Ia melanjutkan, "Dalam kesempatan yang sangat kecil sekali, sangat kecil sekali, sehingga hampir tidak mungkin… kita bisa keluar dari Black Hole. Dilemparkan keluar oleh White Hole. Para Astronot yang melihat penumpukan Universe itu… merekalah orang pertama yang berhasil mengalami hal itu. Mereka adalah orang pertama yang terlempar dari Black Hole oleh White Hole, dan mereka adalah orang pertama yang pernah melihat White Hole dan menjadi Sumber kenapa sekarang White Hole benar-benar ada. Dan mereka juga adalah orang pertama yang berhasil melihat penumpukan Universe tersebut."
Sherry Mengangguk, "Jadi seperti itu ya, aku mengerti."
William melanjutkan, "White Hole… bisa berada di mana saja, Sherry. Di dalam Universe, atau di luar Universe. Itu bisa saja berada di mana saja, menunggu kesempatan untuk mengeluarkan materi dan energi ke dalam realitas yang kita kenal atau yang tidak kita kenal. Dan siapa yang tahu… mungkin ada lebih banyak lagi yang menunggu untuk ditemukan."
Sherry mengangguk lalu bertanya, "Aku sepertinya pernah mendengar soal Planet-planet dan Bintang-bintang yang akhirnya membentuk galaksi dan Setelahnya membentuk Universe… oh iya benar, Itu yang orang-orang sebut sebagai V, atau Von Neumann Universe. Apakah Von Neumann Universe ada hubungannya dengan semua penjelasan itu, atau tidak ada hubungannya."
William tersenyum lembut, "Iya itulah. Von Neumann Universe… itulah Universe yang selama ini kita bicarakan. Konsep planet-planet yang kita bahas, hierarki himpunan kosong yang berkembang menjadi struktur yang semakin kompleks… itu semua adalah bagian dari Von Neumann Universe. Ini adalah cara kita untuk memahami dan menggambarkan struktur fundamental dari realitas, sebuah struktur yang dibangun dari kehampaan dan berkembang menjadi kompleksitas yang tak terbayangkan."
Sherry tertegun sementara, dan akhirnya bertanya, "Jadi… Penumpukan Universe yang tak terhingga itu… apakah itu adalah Bagian dari Von Neumann Universe…"
William menggelengkan kepalanya, "Tidak. Kita dari tadi membicarakan Universe dan planet-planet dalam cakupan Von Neumann Universe. Planet-planet itu adalah himpunan-himpunan kosong yang menampung himpunan kosong lainnya, seperti dalam konstruksi Von Neumann Universe. Von Neumann Universe adalah Universe itu sendiri, struktur fundamental dari realitas yang kita kenal atau yang tidak kita kenal."
Sherry Bertanya, "Lalu, bagaimana dengan jumlah Universe yang tak terhitung, dan penumpukan Universe itu?"
William Pun Menjawab, "Satu Universe adalah Von Neumann Universe. Karena Universe itu sendiri berjumlah tak terbatas, maka Von Neumann Universe juga berjumlah tak terbatas. Karena Universe adalah Von Neumann Universe."
Sherry Mengangguk, Mulai memahami, "Berarti, penumpukan Universe adalah penumpukan Von Neumann Universe… tetapi itu bukan bagian dari struktur fundamental Von Neumann Universe itu sendiri, melainkan sebuah Penumpukan Von Neumann Universe Beserta Struktur dan Hierarki-Nya itu sendiri."
William mengangguk, "Tepat sekali. Von Neumann Universe atau Von Neumann Hierarchy adalah Struktur dari semua Universe, bukan hanya Universe tempat tinggal kita, tapi Universe lainnya yang berjumlah tak terhitung, Semua Universe adalah Von Neumann Universe atau Von Neumann Hierarchy. Jika kita berkata Universe itu artinya kita sedang berkata Von Neumann Universe, seperti itulah. Dan perlu diingat Von Neumann Universe sendiri melampaui Semua Dimensi Aleph, menganggap semua itu layaknya Ilusi yang tidak nyata."
Sherry Tercengang, "A-apa, I-itu…"
William tersenyum lembut, "Hmm, itu memang Diluar akal sehat manusia. Bahkan… semua Planet, Tata Surya, Bintang, Rasi Bintang, dan Galaksi itu sendiri… juga mencakup, mengandung, dan melampaui Seluruh Dimensi Aleph, Layaknya Dimensi Aleph hanyalah Ilusi yang tidak nyata. Ini Mungkin kau juga tidak akan memahaminya, tetapi semua itu memang benar. Begitu juga dengan White Hole, Ia menganggap seluruh Dimensi Aleph sebagai Ilusi yang tidak nyata. Dan Universe Stacking menganggap semua dan seluruh Universe sebagai Ilusi yang tidak nyata, bahkan lebih tidak nyata dari Ilusi semata."
Saat Itu Pun, Sherry mulai paham, dan akhirnya Ia mengangguk pertanda bahwa Ia telah Paham.
--------------
—To Be Continued