WebNovels

Chapter 4 - Bab 4

BAB 4

Ketemu, Tapi Nggak Sadar

"Cappuccino satu, non-fat, no sugar?"

Rania mengangguk sambil mengambil gelas kertas dari barista cowok berhoodie hitam. Suaranya berat tapi hangat. Matanya sedikit sembunyi di balik poni messy-nya, tapi ada sesuatu yang familiar.

Dia duduk di pojokan café, buka laptop, pura-pura fokus pada tugas. Padahal pikirannya masih sibuk menebak-nebak: siapa Echo?

Udah empat hari nggak muncul.

Dan @venmx.__ juga belum di-follow.

Rania terlalu takut untuk konfrontasi langsung. Tapi rasa penasaran makin besar.

Ia scroll ulang obrolan lama mereka.

Di salah satu percakapan, Echo pernah bilang:

"Tempat paling damai menurutku itu coffee shop kecil, deket kampus. Nggak rame, tapi cukup hidup buat tenangin kepala."

Rania menatap sekeliling. Café ini… persis kayak yang dia gambarkan.

Tiba-tiba, notifikasi IG muncul.

@AnonHeart posted a story.

Jantung Rania langsung lompat. Tangannya buru-buru membuka.

Layar gelap.

Foto meja café dengan satu gelas kopi, dan kutipan di atasnya:

"Kadang, kita lagi deket banget. Tapi pura-pura nggak saling tahu."

Rania langsung menoleh.

Matanya menyapu cepat ke setiap sudut.

Dan berhenti…

Ke arah barista tadi.

Cowok berhoodie hitam itu, sedang menatap ponselnya.

Persis kayak yang ada di story. Meja, kopi, sudut kafe.

Sama.

Deg.

Rania buru-buru membalas story itu.

"Kamu di sini?"

Echo langsung membaca.

Lalu membalas:

"Iya. Dan kamu juga."

"Aku lihat kamu dari tadi."

Rania membeku.

Tangannya gemetar saat mengetik:

"Kamu yang hoodie hitam itu?"

Lama tak ada jawaban.

Sampai akhirnya muncul satu pesan:

"Kamu masih mau ngobrol… setelah tahu aku bukan sekadar suara?"

Rania menatap layar.

Menatap sosok barista itu dari kejauhan.

Cowok itu… sekarang sedang melihat ke arah Rania.

Sekilas.

Lalu tersenyum sedikit.

Bukan senyum biasa. Tapi senyum seseorang yang selama ini… cuma dikenal lewat kata-kata.

Dan untuk pertama kalinya,

suara yang selama ini ia kenal lewat layar...

punya wajah.

More Chapters