WebNovels

Antara Cinta dan Penghianatan

mio_08
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
280
Views
Synopsis
Arjun, seorang pilot muda yang bercita-cita tinggi, tiba-tiba terjerat dalam kisah cinta yang rumit saat bertemu Maya, seorang dokter yang penuh ambisi. Pertemuan mereka terjadi saat Arjun mengangkut pasien darurat, dan ketertarikan di antara mereka tumbuh dengan cepat. Namun, kebahagiaan mereka tidak bertahan lama. Arjun harus menghadapi pengkhianatan dari sahabatnya yang juga mencintai Maya. Ketika sebuah tragedi melanda penerbangan Arjun, dia terpaksa memilih antara karier impiannya dan cinta yang baru ditemukan. Dalam perjalanan emosional ini, Arjun dan Maya belajar arti kepercayaan dan pengorbanan. Apakah mereka dapat mengatasi rintangan dan menemukan jalan kembali satu sama lain, atau akankah pengkhianatan menghancurkan segalanya?
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1: Pertemuan Tak Terduga

Bab

Di tengah hiruk-pikuk kota Jakarta yang tak pernah tidur, Rania melangkah dengan penuh semangat menuju rumah sakit tempatnya bekerja. Dengan jas putih yang dikenakan, ia mencerminkan dedikasi dan komitmen sebagai seorang dokter muda. Setiap hari adalah tantangan baru, dan Rania selalu siap menghadapinya.

Hari itu, matahari bersinar cerah, menandakan awal yang baik untuk hari yang penuh harapan. Rania menyapa kolega-koleganya dengan senyuman, meskipun di dalam hatinya, ia merasa sedikit gelisah. Ia baru saja menerima kabar bahwa ada pasien baru yang membutuhkan perhatian khusus.

Setelah menyelesaikan tugas-tugas rutinnya, Rania di panggil oleh atasan untuk menangani pasien yang mengalami kecelakaan pesawat. Saat ia masuk ke ruang perawatan, matanya bertemu dengan seorang pria muda yang ter躊gak dalam rasa sakit. Dia mengenakan seragam pilot, dan Rania bisa merasakan aura percaya diri yang dimilikinya meskipun dalam keadaan yang sulit.

"Siapa namamu?" tanya Rania lembut, mencoba menenangkan pasiennya.

"Dylan," jawabnya dengan suara parau. "Saya tidak tahu bagaimana bisa sampai di sini."

Rania merasa tergerak melihat kesedihan di mata Dylan. Dia adalah seorang pilot yang penuh semangat, tetapi sekarang terbaring lemah. Rania berusaha memberikan perawatan terbaiknya, tetapi ia tidak bisa mengabaikan perasaan aneh yang muncul di hatinya. Ada sesuatu yang berbeda tentang Dylan, sesuatu yang membuatnya ingin mengenal lebih jauh.

Seiring berjalannya waktu, Rania dan Dylan mulai berbincang lebih banyak. Mereka saling bertukar cerita tentang impian dan harapan. Rania berbagi tentang cita-citanya menjadi dokter, sementara Dylan menceritakan pengalamannya terbang di langit. Dalam momen-momen kecil itu, ada ikatan yang mulai terbentuk, sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan dokter dan pasien.

Namun, saat Rania merasa semakin dekat dengan Dylan, ia juga merasakan beban tanggung jawab yang lebih besar. Ia tahu bahwa sebagai seorang dokter, ia harus menjaga jarak emosional. Namun, hatinya menolak untuk mematuhi logika tersebut. Setiap kali mereka berbicara, ada kilau di mata Dylan yang membuatnya berdebar.

Hari-hari berlalu dan kondisi Dylan mulai membaik. Rania terus merawatnya, dan mereka semakin akrab. Suatu malam, saat Rania duduk di samping tempat tidur Dylan, ia melihat ke luar jendela. Langit malam berhiaskan bintang-bintang, dan dalam keheningan itu, Dylan membisikkan, "Rania, kau adalah alasan saya ingin bertahan."

Kata-kata itu membuat jantung Rania berdegup kencang. Ia menatap Dylan dengan penuh rasa ingin tahu dan keraguan. "Dylan, kita harus berhati-hati. Kita berasal dari dunia yang berbeda."

"Tapi aku merasakan sesuatu yang nyata di antara kita," Dylan bersikeras. "Cinta tidak mengenal batasan."

Rania merasa terjebak dalam dilema. Di satu sisi, ia merindukan perasaan itu, tetapi di sisi lain, ia tahu bahwa cinta mereka bisa menghadapi banyak rintangan. Keluarga, karir, dan ekspektasi masyarakat bisa menjadi penghalang yang sulit untuk diatasi.

Keesokan harinya, Dylan dijadwalkan untuk keluar dari rumah sakit. Rania merasa campur aduk, antara bahagia karena Dylan sembuh, tetapi juga sedih karena harus berpisah. Sebelum Dylan pergi, ia memberikan Rania sebuah gelang kecil sebagai tanda ingatan. "Ini untukmu, agar kau selalu mengingatku," katanya dengan senyuman.

Rania menerima gelang itu dengan tangan bergetar. "Terima kasih, Dylan. Aku akan merindukanmu."

Saat Dylan meninggalkan rumah sakit, Rania merasa ada bagian dari dirinya yang hilang. Dia tahu bahwa perpisahan ini bukanlah akhir, tetapi awal dari sesuatu yang lebih rumit. Meskipun mereka berdua memiliki impian dan harapan, kenyataan yang dihadapi mereka akan menguji kekuatan cinta yang baru saja tumbuh.

Beberapa minggu berlalu tanpa kabar dari Dylan. Rania kembali fokus pada pekerjaannya, tetapi bayangan wajah Dylan terus menghantuinya. Ia tidak bisa melupakan momen-momen indah yang mereka lalui. Rania mulai mempertanyakan apakah dia akan pernah melihat Dylan lagi, atau apakah pertemuan itu hanya sebuah kenangan indah yang akan segera pudar.

Suatu hari, saat sedang bertugas di rumah sakit, Rania menerima telepon yang mengubah segalanya. Telepon itu berasal dari seorang pria yang memperkenalkan dirinya sebagai teman Dylan. "Dia membutuhkanmu, Rania. Ada sesuatu yang tidak beres," katanya dengan nada mendesak.

Jantung Rania berdegup kencang. Tanpa berpikir panjang, ia bergegas menuju lokasi yang disebutkan. Dalam perjalanan, berbagai pikiran berputar di benaknya. Apa yang terjadi pada Dylan? Mengapa temannya menghubunginya?

Saat tiba di lokasi, Rania melihat kerumunan orang. Ia berlari menuju pusat kerumunan dan melihat Dylan terbaring di tanah, terluka parah. Rania merasa dunia seolah runtuh di sekitarnya. Dia bergegas ke sisinya, berusaha menenangkan diri dan memberikan pertolongan pertama.

"Dylan, aku di sini. Aku akan membantumu," katanya dengan suara bergetar.

Namun, saat ia melihat ke dalam mata Dylan, ia merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar rasa sakit. Ada rahasia yang tersembunyi, dan Rania tahu bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai.