WebNovels

Chapter 21 - Bab 21 – Aduan di Jalan Pulang (Revisi Final)

Bab 21 – Aduan di Jalan Pulang (Revisi Final)

Malam di California dipenuhi cahaya kota yang gemerlap. Di antara hiruk-pikuk jalan mewah itu, sebuah Ferrari Testarossa merah menyala meluncur gagah. Di balik kemudi, Wiliam James menyetir dengan ekspresi lelah setengah pasrah. Di kursi penumpang, Lyra sibuk selfie dengan gaya berganti-ganti tiap lima detik.

Milimnava, yang duduk di kursi belakang, bersandar santai sambil memainkan rambut panjangnya. Di matanya terlihat senyum puas, dan ia tak berhenti melihat pantulan dirinya di kaca spion.

"Wiliam, kamu harus lihat ini!" ujar Lyra sambil menunjukkan hasil fotonya. "Angle-nya dapet banget, kayak majalah mode!"

"YA AMPUN, aku juga fotoin mobil ini tadi dari belakang, liat deh! Bikin orang pasti iri!" sahut Milim sambil menyodorkan layar ponselnya ke depan.

Wiliam mendesah, "Kalian berdua… tukang pamer level dewa."

Ia menekan tombol di layar setir untuk memanggil seseorang. Di layar tertulis: Arvid Lane – New York.

Tuut… Tuut… Klik.

"Wiliam! Hahaha, jadi bagaimana perasaan naik Ferrari Testarossa bareng duo penyihir perhatian?" sapa Arvid dengan nada menggoda.

"Aku cuma mau bilang, kalau kamu kirim mobil ini buat menyiksa aku, maka misi kamu sukses," jawab Wiliam dengan nada datar. "Milim dari tadi nyuruh aku pelan-pelan biar dia bisa dadah ke mobil sebelah. Lyra? Selfie sambil nyuruh aku miringin setir biar latar belakangnya dramatis."

Terdengar tawa keras Arvid, dan suara Clarissa menyusul dari belakang, "Dua-duanya memang gak bisa tenang ya. Tapi setidaknya kalian kelihatan seru."

Milim langsung menyelutuk dari belakang, "Kak, kamu tega banget ngaduin aku! Aku kan cuma mencoba menikmati dunia!"

"Dan aku cuma mau bikin momen romantis," tambah Lyra sambil menjewer pelan bahu Wiliam. "Biar nanti kalau punya anak, bisa cerita—'mama kamu dulu naik Ferrari sambil cantik banget'."

Wiliam menghela napas panjang. Tapi sebelum bisa bicara lagi, dua tangan halus tiba-tiba menutup mulutnya dari depan dan belakang—Lyra dari samping, Milim dari belakang.

"Sssst! Jangan merusak momen!" kata Lyra sambil tersenyum manis.

"Kamu harusnya berterima kasih! Kita ini warna dalam hidup kamu!" kata Milim sambil tertawa.

Wiliam hanya bisa menatap jalanan sambil bergumam lirih, "Kenapa dua-duanya mirip… dan dua-duanya bikin pusing…"

Tawa Arvid terdengar makin keras dari seberang telepon. "Kamu harus kuat, bro. Soalnya mereka berdua udah kayak duet maut."

Clarissa ikut menimpali, "Kalau kamu kabur liburan, mereka pasti nyusul. Entah pakai jet pribadi atau teleportasi."

Milim dan Lyra berseru bersamaan, "LIBURAN BERTIGA AJA YAAA!!"

Wiliam menatap langit malam. "Aku... menyerah."

---

More Chapters