WebNovels

Chapter 197 - Keraguan dari Pihak Musuh

Scramble Arena, sebuah padang sabana dengan tanah lapang luas ditumbuhi padang rumput yang tipis.

Tempat itu cocok sebagai Arena pertarungan dikarenakan areanya yang luas. Bahkan pembatas dari padang sabana itu adalah pegunungan Mours.

Pegunungan besar dan tinggi melebihi ratusan KMDPL, (Kilometer diatas permukaan laut). Pegunungan Mours adalah pembatas dari dua kota besar yaitu kota H27000 dan kota Machina T4 3000 yang berada disebelah selatan.

"Aku tak yakin adik bisa mengalahkan orang yang dia tantang itu?"

Seorang pria berumur tiga puluh tahunan dengan wajah tampannya namun dingin.

Dia tidak lain Teos Greyres, Putra pertama dari Jeosets Greyres yang berada duduk disebelahnya.

Para tamu yang menyaksikan pertarungan ini duduk berjejer dikursi yang sudah disediakan layaknya sebuah pesta perjamuan.

Mereka tak sabar menantikan pertarungan hidup dan mati itu, antara dua tuan muda yang berbakat.

Jeafrys Greyres, Raise The Blade pemilik dari Ironhead Broost. Dan Rem Scraster, pemuda yang berjuluk Redhead.

Sebab pemuda itu mengenakan aksesoris dengan dominasi warna merahnya.

"Tenanglah putraku Teos...

"Adikmu adalah seorang Hero, apabila dia kalah maka Asosiasi Planes Hero tak akan tinggal diam saja mendengar salah satu Hero dikalahkan oleh orang asing!"...

Pria tua, Jeoseth Greyres mengelus jenggotnya dengan seringai liciknya.

Dia yakin putra keduanya itu akan menang dipertarungan hidup dan mati itu, namun apabila dia kalah. 

Jeoseth tetap tenang, sebab kakek Lywara akan mengutus salah satu Hero terkuat yang berani melukai Hero junior dari Mega School Hero Asosiasi Planes.

"Mari kita saksikan saja pertarungan mereka!"

Teos mengangguki strategi licik ayahnya.

Teos sudah terbiasa dengan itu, dia bukanlah seorang Hero seperti adiknya melainkan seorang pebisnis yang jenius.

Tentu rencana licik adalah kekuatan utamanya dalam menghancurkan setiap lawannya.

Sementara diseberang sana.

"Apa anda yakin tuan Rem bisa menang nona Napstylea?"

Jester ragu dengan jumlah pasukan musuh sebanyak itu mustahil bagi tuan Rem kabur jika melakukan pembunuhan.

Terlebih jumlah orang yang dibawa tuan Rem hanyalah bertiga saja termasuk dirinya.

 Akan sangat merepotkan apabila mengusir banyak nyamuk yang mencoba memulai serangan.

"Tuan Rem bukanlah manusia biasa, Jester...

"Kekuatan mutlak tak akan sanggup menggores luka dikulitnya!"

Napstylea membantahnya dengan tegas.

Dia tahu betul siapa itu tuan Rem. Dari aura yang terpancar saja Napstylea bisa menyimpulkan satu hal bahwa tuan Rem sosok yang berbahaya.

Bahkan jika dia serius dalam bertarung bukan tidak mungkin dunia akan dalam kehancuran. Oleh karenanya dia yakin jika tuan Rem terlalu menahan diri sebagai seorang penghancur itu sendiri.

More Chapters