WebNovels

Chapter 41 - Sebelum Pagi

Apakah kau luput?

aku sedang duduk di sudut.

Menyaksikan sederet fiksimini menyeret mata hingga baret.

Kau tertawa di sana. Bukan karena lucu,

Karena kau tahu aku membaca itu.

Kau bilang,

"Itu biasa saja, bagiku."

Kubilang,

"Aku tidak marah, cemburu itu manusiawi."

Sedangkan, aku sudah menjelma reruntuhan dari logika yang waras.

Fenomena yang memutar berjuta kali dalam kepalaku.

Malam ini tidurku bohongan.

Aku mencari ruang untuk menari dengan jemari.

Syair tercipta dari rasa tak enak.

Aku tertawa, bukan untuk bercanda.

Aku tertawa, untuk menutupi posesif ini.

Aku bercanda sesekali, agar kau mengerti ketikanku menahan bunga api.

Bunga yang sepertinya konyol,

Bunga yang kelihatannya tak bertuan.

Tapi bunga tidak buta.

Maaf, aku mengulang ratusan kali kecemburuanku.

Kau terlalu ramah untuk manusia gila yang tak mengerti makna sebenarnya.

Baiklah, ini sudah pagi.

Kurasa, kau menemui lirku yang basi.

Tak apa, justru karena kucinta kau.

Maka berulang kali pula akan ku setel alarm itu.

Kali ini, sebelum pagi.

More Chapters